Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo yang juga politikus Partai Golkar menilai pasangan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla merupakan pasangan yang paling ideal untuk Pilpres 2019-2024. Meskipun, kembalinya Jusuf Kalla (JK) maju ke Pilpres masih diperdebatkan.
"Cawapres menurut kami yang tertinggi berdasarkan survei memang masih Pak JK. Makanya kalau dimungkinkan makanya pasangan ideal untuk 2019-2024, ya Jokowi-JK," kata Bamsoet di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Februari 2018.
Baca: Calon Pendamping Jokowi Harus Berideologi Sama
Tapi memang saat ini masih dikaji, apakah aturan dalam pasal 7 UUD 45 memperbolehkan seorang wakil presiden menjabat lebih dari dua kali masa periode.
Pasal 7 UUD 1945 mengatur, “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
"Walaupun dalam bahasanya dalam UU itu punya presiden tidak boleh menjabat dua kali berturut-turut tetapi kalau cawapresnya tidak begitu diatur," jelas Bamsoet.
Baca: Puan: Tak Ada yang tak Mungkin dalam Politik
Menyandingkan kembali Jokowi-JK mencuat setelah PDI Perjuangan merasa belum menemukan sosok pendamping Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku akan berkomunikasi dengan Wakil Presiden JK terkait hal ini.
Berdasarkan beberapa survei, publik masih menginginkan duet Jokowi-JK dilanjutkan. Namun, niat ini terhalang ketentuan Undang-Undang 1945.
Dalam UU, masa jabatan presiden dan wakil presiden diatur dua periode. Oleh karena itu, Hasto akan berkomunikasi dengan JK sebagai tokoh yang memahami permasalahan bangsa.
"Wapres dua periode tentu punya pandangan yang baik pandangan siapa yang tepat mendampingi Pak Jokowi. Hubungan antara Ibu Megawati dan Pak JK juga sangat baik," jelas Hasto di Rakernas PDIP di Bali kemarin.
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo yang juga politikus Partai Golkar menilai pasangan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla merupakan pasangan yang paling ideal untuk Pilpres 2019-2024. Meskipun, kembalinya Jusuf Kalla (JK) maju ke Pilpres masih diperdebatkan.
"Cawapres menurut kami yang tertinggi berdasarkan survei memang masih Pak JK. Makanya kalau dimungkinkan makanya pasangan ideal untuk 2019-2024, ya Jokowi-JK," kata Bamsoet di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Februari 2018.
Baca: Calon Pendamping Jokowi Harus Berideologi Sama
Tapi memang saat ini masih dikaji, apakah aturan dalam pasal 7 UUD 45 memperbolehkan seorang wakil presiden menjabat lebih dari dua kali masa periode.
Pasal 7 UUD 1945 mengatur, “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
"Walaupun dalam bahasanya dalam UU itu punya presiden tidak boleh menjabat dua kali berturut-turut tetapi kalau cawapresnya tidak begitu diatur," jelas Bamsoet.
Baca: Puan: Tak Ada yang tak Mungkin dalam Politik
Menyandingkan kembali Jokowi-JK mencuat setelah PDI Perjuangan merasa belum menemukan sosok pendamping Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku akan berkomunikasi dengan Wakil Presiden JK terkait hal ini.
Berdasarkan beberapa survei, publik masih menginginkan duet Jokowi-JK dilanjutkan. Namun, niat ini terhalang ketentuan Undang-Undang 1945.
Dalam UU, masa jabatan presiden dan wakil presiden diatur dua periode. Oleh karena itu, Hasto akan berkomunikasi dengan JK sebagai tokoh yang memahami permasalahan bangsa.
"Wapres dua periode tentu punya pandangan yang baik pandangan siapa yang tepat mendampingi Pak Jokowi. Hubungan antara Ibu Megawati dan Pak JK juga sangat baik," jelas Hasto di Rakernas PDIP di Bali kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
