medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, mengklaim dirinya adalah salah satu kader yang disiapkan partai untuk menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Fadel menyebut dirinya bersama Ade Komarudin, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, adalah calon paling kuat.
Fadel mengatakan Partai Golkar mencantumkan empat syarat bagi seorang kader untuk bisa duduk sebagai Ketua DPR. "Pertama harus aktif dalam struktur organisasi kepengurusan partai. Kedua, mendapat suara terbanyak di daerah pemilihannya. Ketiga, pengalaman dari orang tersebut, dan terakhir hak prerogratif ketua umum partai," kata Fadel di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dari persyaratan itu, namanya dan Ade Komarudin yang dianggap memenuhi syarat-syarat tersebut. "Pada waktu lalu sudah partai petakan. Tertinggi itu saya sendiri, dan Ade Komarudin," ujar dia.
Ketika disinggung apakah dirinya siap jika ditunjuk partai menduduki kursi orang nomor satu di parlemen, Fadel menyerahkannya ke Ketua Umum Aburizal Bakrie.
Seperti diketahui, Novanto mundur dari kursi Ketua DPR usai terseret dalam kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden. Politikus Partai Golkar itu mundur Rabu 16 Desember malam.
Partai Golkar punya hak untuk mengajukan nama pengganti Novanto.
Hal itu tercantum dalam Pasal 46 ayat (2) UU MPR DPR DPD dan DPRD, yang berbunyi:
"Dalam hal penggantian pimpinan DPR tidak dilakukan secara keseluruhan, salah seorang pimpinan DPR meminta nama pengganti ketua dan/atau wakil ketua DPR yang berhenti kepada partai politik yang bersangkutan melalui Fraksi."
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, mengklaim dirinya adalah salah satu kader yang disiapkan partai untuk menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Fadel menyebut dirinya bersama Ade Komarudin, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, adalah calon paling kuat.
Fadel mengatakan Partai Golkar mencantumkan empat syarat bagi seorang kader untuk bisa duduk sebagai Ketua DPR. "Pertama harus aktif dalam struktur organisasi kepengurusan partai. Kedua, mendapat suara terbanyak di daerah pemilihannya. Ketiga, pengalaman dari orang tersebut, dan terakhir hak prerogratif ketua umum partai," kata Fadel di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dari persyaratan itu, namanya dan Ade Komarudin yang dianggap memenuhi syarat-syarat tersebut. "Pada waktu lalu sudah partai petakan. Tertinggi itu saya sendiri, dan Ade Komarudin," ujar dia.
Ketika disinggung apakah dirinya siap jika ditunjuk partai menduduki kursi orang nomor satu di parlemen, Fadel menyerahkannya ke Ketua Umum Aburizal Bakrie.
Seperti diketahui, Novanto mundur dari kursi Ketua DPR usai terseret dalam kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden. Politikus Partai Golkar itu mundur Rabu 16 Desember malam.
Partai Golkar punya hak untuk mengajukan nama pengganti Novanto.
Hal itu tercantum dalam Pasal 46 ayat (2) UU MPR DPR DPD dan DPRD, yang berbunyi:
"
Dalam hal penggantian pimpinan DPR tidak dilakukan secara keseluruhan, salah seorang pimpinan DPR meminta nama pengganti ketua dan/atau wakil ketua DPR yang berhenti kepada partai politik yang bersangkutan melalui Fraksi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
