Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid mengatakan pembentukan panitia khusus (pansus) haji bukan bentuk politisasi untuk menjatuhkan pihak tertentu. Melainkan, upaya untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji.
"Kalau ada yang menekankan Pansus (Haji) politisasi, itu tidak benar. Memang ini dilakukan oleh teman-teman di DPR atau politisi, ya memang politik, tapi tujuannya bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji," kata Wachid dalam keterangannya dikutip Selasa, 25 Juni 2024.
Wachid mengatakan beberapa permasalahan yang memerlukan perhatian serius dan penyelesaian. Salah satu isu yang disorot adalah lemahnya diplomasi antara Indonesia dan Arab Saudi.
Politikus Gerindra itu menekankan pentingnya diplomasi antarnegara, bukan hanya melalui Kementerian Haji. Namun, juga melibatkan Kementerian Luar Negeri serta penekanan dari pimpinan negara.
"Diplomasi negara dengan negara diperlukan, tidak bisa hanya oleh (level) kementerian, tapi juga perlu penekanan antara Raja dan Presiden ke depan," ujar dia.
Selain itu, Wachid menyoroti permasalahan visa haji maupun visa non-haji yang kerap menimbulkan masalah bagi masyarakat. Banyak warga Indonesia yang tertipu dengan iming-iming harga murah menggunakan visa non-haji untuk berangkat haji. Namun, pada akhirnya ditelantarkan di Arab Saudi.
“Saya berharap tidak ada fraksi yang keluar dari keputusan pansus (haji)," ujar dia.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid mengatakan pembentukan panitia khusus (pansus)
haji bukan bentuk politisasi untuk menjatuhkan pihak tertentu. Melainkan, upaya untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji.
"Kalau ada yang menekankan Pansus (Haji) politisasi, itu tidak benar. Memang ini dilakukan oleh teman-teman di DPR atau politisi, ya memang politik, tapi tujuannya bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji," kata Wachid dalam keterangannya dikutip Selasa, 25 Juni 2024.
Wachid mengatakan beberapa permasalahan yang memerlukan perhatian serius dan penyelesaian. Salah satu isu yang disorot adalah lemahnya diplomasi antara Indonesia dan Arab Saudi.
Politikus Gerindra itu menekankan pentingnya diplomasi antarnegara, bukan hanya melalui Kementerian Haji. Namun, juga melibatkan Kementerian Luar Negeri serta penekanan dari pimpinan negara.
"Diplomasi negara dengan negara diperlukan, tidak bisa hanya oleh (level) kementerian, tapi juga perlu penekanan antara Raja dan Presiden ke depan," ujar dia.
Selain itu, Wachid menyoroti permasalahan visa haji maupun visa non-haji yang kerap menimbulkan masalah bagi masyarakat. Banyak warga Indonesia yang tertipu dengan iming-iming harga murah menggunakan visa non-haji untuk berangkat haji. Namun, pada akhirnya ditelantarkan di Arab Saudi.
“Saya berharap tidak ada fraksi yang keluar dari keputusan pansus (haji)," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
