medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo bersikap terkait perselisihan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli. Jokowi harus menunjukkan sikapnya sebagai Kepala Negara.
"Jangan Pak Jokowi melihat raksasa berkelahi dan dia tidak berdaya dalam kepemimpinnya," ujar Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Menurut politikus PKS ini, Presiden Joko Widodo bertanggung jawab untuk mengoordinir tugas dan fungsi menko, menteri bahkan hingga Wakil Presiden. Dengan demikian, tidak ada benturan di antara para anak buahnya tersebut.
Fahri menyayangkan perdebatan tersebut diketahui publik. Seharusnya, kata dia, perbedaan pikiran dituntaskan di rapat kabinet. "Kalau sampai pukul meja pun tidak masalah, tentu dalam rapat kabinet yang tertutup," tukasnya.
Rizal Ramli, usai dilantik jadi menteri, mengkritisi beberapa kebijakan pemerintah. Misalnya, soal proses bisnis Garuda Indonesia yang bersiap membeli pesawat berbadan lebar Airbus 380. Rizal menilai pembelian tersebut justru akan merugikan perusahaan penerbangan pelat merah itu.
(Klik: Tanggapi Rizal Ramli, JK: Menteri Jangan Asal Bicara)
Selain itu, Rizal juga mengkritisi proyek listrik 35 ribu watt yang dianggapnya tak realistis. Maka, menurutnya, pemerintah akan mengevaluasi proyek tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla kemudian menanggapi kritikan Rizal. JK mengatakan seorang menteri sebaiknya memahami terlebih dahulu isu dan persoalan sebelum melontarkan kritikan ke publik. "Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara. Jangan bicara tanpa paham persoalan. Itu berbahaya," tegas JK, Selasa (18/8/2015)
Di kesempatan berbeda, setelah kritikannya ditanggapi JK, Rizal justru menantang Wapres untuk berdebat. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal, Selasa (18/8/2015).
(Klik: Rizal Ramli Tantang Balik Kritikan JK)
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo bersikap terkait perselisihan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli. Jokowi harus menunjukkan sikapnya sebagai Kepala Negara.
"Jangan Pak Jokowi melihat raksasa berkelahi dan dia tidak berdaya dalam kepemimpinnya," ujar Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Menurut politikus PKS ini, Presiden Joko Widodo bertanggung jawab untuk mengoordinir tugas dan fungsi menko, menteri bahkan hingga Wakil Presiden. Dengan demikian, tidak ada benturan di antara para anak buahnya tersebut.
Fahri menyayangkan perdebatan tersebut diketahui publik. Seharusnya, kata dia, perbedaan pikiran dituntaskan di rapat kabinet. "Kalau sampai pukul meja pun tidak masalah, tentu dalam rapat kabinet yang tertutup," tukasnya.
Rizal Ramli, usai dilantik jadi menteri, mengkritisi beberapa kebijakan pemerintah. Misalnya, soal proses bisnis Garuda Indonesia yang bersiap membeli pesawat berbadan lebar Airbus 380. Rizal menilai pembelian tersebut justru akan merugikan perusahaan penerbangan pelat merah itu.
(Klik:
Tanggapi Rizal Ramli, JK: Menteri Jangan Asal Bicara)
Selain itu, Rizal juga mengkritisi proyek listrik 35 ribu watt yang dianggapnya tak realistis. Maka, menurutnya, pemerintah akan mengevaluasi proyek tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla kemudian menanggapi kritikan Rizal. JK mengatakan seorang menteri sebaiknya memahami terlebih dahulu isu dan persoalan sebelum melontarkan kritikan ke publik. "Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara. Jangan bicara tanpa paham persoalan. Itu berbahaya," tegas JK, Selasa (18/8/2015)
Di kesempatan berbeda, setelah kritikannya ditanggapi JK, Rizal justru menantang Wapres untuk berdebat. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal, Selasa (18/8/2015).
(Klik:
Rizal Ramli Tantang Balik Kritikan JK)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
