medcom.id, Jakarta: Politikus PDI Perjuangan Maruarat Sirait sangat yakin dukungan publik kepada Jokowi-JK saat ini masih tinggi. Maruarar menyebut, tantangan pemerintahan Jokowi-JK bukan publik, melainkan elite partai politik. Namun, jika diminta memilih, Jokowi akan memilih dukungan publik dibandingkan elit politik.
"Dukungan ini menurut menurut saya powerfull sekali, dukungan publik sangat tinggi terhadap yang dilakukan Jokowi dan Kabinet Kerja selama dua bulan," kata Maruarar dalam diskusi dan rilis Survei Approval Rating Pemerintahan Jokowi-JK di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Ahad (21/12/2014).
Dengan kondisi ini, kata pria yang akrab disapa Ara itu, tantangan untuk pemerintahan Jokowi-JK dan Kabinet Kerja itu justru elite politik. Hal ini karena elite politik lebih memiliki kepentingan dalam setiap dukungan yang akan diberikan
Ara mencontohkan dukungan yang diberikan partai politik dalam peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (perppu) nomor 1 Tahun 2014. Partai Golkar, kata dia, setelah melakukan Munas ke IX di Nusa Dua, Bali memutuskan untuk menolak perppu pilkada.
"Begitu SBY datang bertemu Jokowi mendukung kemudian konstelasi di dpr berubah, di sini tampak betul kepentingan elit dan kepentingan publik dua hal yang berbeda," tambah Ara.
Secara ideal, lanjut Ara, pemerintahan tentu akan memilih untuk mendapatkan dukungan dari kedua belah pihak, publik dan elit politik. Namun, jika diminta untuk memilih, Ara yakin Jokowi-JK akan memilih dukungan publik ketimbang dukungan elit politik.
"Tapi kalau dipilih salah satu, saya yakin Jokowi memilih dukungan publik," tandas Ara.
medcom.id, Jakarta: Politikus PDI Perjuangan Maruarat Sirait sangat yakin dukungan publik kepada Jokowi-JK saat ini masih tinggi. Maruarar menyebut, tantangan pemerintahan Jokowi-JK bukan publik, melainkan elite partai politik. Namun, jika diminta memilih, Jokowi akan memilih dukungan publik dibandingkan elit politik.
"Dukungan ini menurut menurut saya powerfull sekali, dukungan publik sangat tinggi terhadap yang dilakukan Jokowi dan Kabinet Kerja selama dua bulan," kata Maruarar dalam diskusi dan rilis Survei Approval Rating Pemerintahan Jokowi-JK di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Ahad (21/12/2014).
Dengan kondisi ini, kata pria yang akrab disapa Ara itu, tantangan untuk pemerintahan Jokowi-JK dan Kabinet Kerja itu justru elite politik. Hal ini karena elite politik lebih memiliki kepentingan dalam setiap dukungan yang akan diberikan
Ara mencontohkan dukungan yang diberikan partai politik dalam peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (perppu) nomor 1 Tahun 2014. Partai Golkar, kata dia, setelah melakukan Munas ke IX di Nusa Dua, Bali memutuskan untuk menolak perppu pilkada.
"Begitu SBY datang bertemu Jokowi mendukung kemudian konstelasi di dpr berubah, di sini tampak betul kepentingan elit dan kepentingan publik dua hal yang berbeda," tambah Ara.
Secara ideal, lanjut Ara, pemerintahan tentu akan memilih untuk mendapatkan dukungan dari kedua belah pihak, publik dan elit politik. Namun, jika diminta untuk memilih, Ara yakin Jokowi-JK akan memilih dukungan publik ketimbang dukungan elit politik.
"Tapi kalau dipilih salah satu, saya yakin Jokowi memilih dukungan publik," tandas Ara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
