medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengahadiri Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jokowi akan meresmikan pembukaan munas.
Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondeok Gede, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperkirakan tiba di lokasi pukul 13.00 WIB, Minggu (13/11/2016).
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menerangkan, Munas Alim Ulama biasanya digelar minimal sekali dalam setiap kepengurusan. Selain acara ini, PPP juga menggelar Rapat Pimpinan Nasional I.
Munas Alim Ulama PPP akan dihadiri 1.500 peserta. Mereka terdiri dari pengurus PPP, ulama, habib, pimpinan pondok pesantren, ustaz dan ustazah, serta aktivis Islam dari seluruh Indonesia.
Baidowi yang juga sekretaris panitia pelaksana menyatakan, munas akan membicarakan berbagai persoalan bangsa serta solusinya. Ada tiga tema utama yang dibahas.
"Pertama, kenegaraan dan kepemimpinan nasional. Kedua, terkait keadilan sosial. Ketiga, keagamaan dan kemaslahatan masyarakat," kata Baidowi, Sabtu, 12 November kemarin.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengahadiri Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jokowi akan meresmikan pembukaan munas.
Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondeok Gede, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diperkirakan tiba di lokasi pukul 13.00 WIB, Minggu (13/11/2016).
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menerangkan, Munas Alim Ulama biasanya digelar minimal sekali dalam setiap kepengurusan. Selain acara ini, PPP juga menggelar Rapat Pimpinan Nasional I.
Munas Alim Ulama PPP akan dihadiri 1.500 peserta. Mereka terdiri dari pengurus PPP, ulama, habib, pimpinan pondok pesantren, ustaz dan ustazah, serta aktivis Islam dari seluruh Indonesia.
Baidowi yang juga sekretaris panitia pelaksana menyatakan, munas akan membicarakan berbagai persoalan bangsa serta solusinya. Ada tiga tema utama yang dibahas.
"Pertama, kenegaraan dan kepemimpinan nasional. Kedua, terkait keadilan sosial. Ketiga, keagamaan dan kemaslahatan masyarakat," kata Baidowi, Sabtu, 12 November kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
