medcom.id, Lampung: Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia. Ia juga menentang jika ada yang mengatakan Islam anti NKRI.
Anggapan seperti itu, menurut Hidayat, sudah memutarbalikkan sejarah. Karena sejak dahulu Islam dan Indonesia tak pernah berpisah. Bahkan banyak umat muslim dan tokoh-tokoh Islam yang berkorban demi keutuhan bangsa.
"Nama-nama seperti Mohammad Natsir, Hasyim Asy'ari dan Panglima Besar Jenderal Soedirman hanyalah sebagian kecil tokoh Islam yang berani berjuang demi bangsa dan negara Indonesia," kata Hidayat dalam keterangan tertulis, Minggu 20 Agustus 2017.
Di hadapan kadar dan simpatisan Dewan Dakwah Islam Indonesi (DDI), ia menjelaskan, Natsir dikenal salah satunya karena upayanya mempertahankan NKRI. Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pelopor revolusi jihad sehingga menimbulkan keberanian di kalangan santri.
Sedangkan Jenderal Soedirman adalah sosok pantang menyerah. Meski hampir seluruh kawasan dan semua pimpinan nasional dipenjarakan kolonialis, Soedirman yang menderita sakit paru-paru akut memilih melakukan perlawanan gerilya.
Meski ditandu, lanjut Hidayat, mantan guru di sekolah Muhammadiyah di Banyumas itu berhasil mengalahkan Belanda. Soedirman berhasil meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.
"Ada tiga rahasia mengapa Soedirman tak bisa ditangkap oleh Belanda selama menjalankan peraing gerilya. Pertama tak pernah putus wudhu, lalu selalu salat tepat waktu, dan berbakti pada orangtua", katanya.
Menurut Hidayat, rahasia sukses perang gerilya Jenderal Soedirman sempat disampaikan pengawalnya Soeparjo Rustam dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
medcom.id, Lampung: Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia. Ia juga menentang jika ada yang mengatakan Islam anti NKRI.
Anggapan seperti itu, menurut Hidayat, sudah memutarbalikkan sejarah. Karena sejak dahulu Islam dan Indonesia tak pernah berpisah. Bahkan banyak umat muslim dan tokoh-tokoh Islam yang berkorban demi keutuhan bangsa.
"Nama-nama seperti Mohammad Natsir, Hasyim Asy'ari dan Panglima Besar Jenderal Soedirman hanyalah sebagian kecil tokoh Islam yang berani berjuang demi bangsa dan negara Indonesia," kata Hidayat dalam keterangan tertulis, Minggu 20 Agustus 2017.
Di hadapan kadar dan simpatisan Dewan Dakwah Islam Indonesi (DDI), ia menjelaskan, Natsir dikenal salah satunya karena upayanya mempertahankan NKRI. Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pelopor revolusi jihad sehingga menimbulkan keberanian di kalangan santri.
Sedangkan Jenderal Soedirman adalah sosok pantang menyerah. Meski hampir seluruh kawasan dan semua pimpinan nasional dipenjarakan kolonialis, Soedirman yang menderita sakit paru-paru akut memilih melakukan perlawanan gerilya.
Meski ditandu, lanjut Hidayat, mantan guru di sekolah Muhammadiyah di Banyumas itu berhasil mengalahkan Belanda. Soedirman berhasil meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.
"Ada tiga rahasia mengapa Soedirman tak bisa ditangkap oleh Belanda selama menjalankan peraing gerilya. Pertama tak pernah putus wudhu, lalu selalu salat tepat waktu, dan berbakti pada orangtua", katanya.
Menurut Hidayat, rahasia sukses perang gerilya Jenderal Soedirman sempat disampaikan pengawalnya Soeparjo Rustam dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)