medcom.id, Jakarta: Presiden Jokowi dikabarkan mendorong Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama. Hal itu perlu dilakukan agar konflik berkepanjangan di partai berlambang beringin itu segera berakhir.
Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, Presiden mendukung percepatan Munas bersama oleh Mahkamah Partai Golkar.
"Beliau sangat setuju, beliau sangat mendukung kalau itu cara yang terbaik di internal sendiri," kata Agung usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Menurutnya, dukungan Presiden itu agar konflik yang berkepanjangan segera berakhir. Presiden, kata Agung, enggan ikut campur dan hanya mendengarkan usulan penyelesaian dari Kubu Agung maupun Kubu Aburizal Bakrie.
"Beliau tidak memberikan saran, tapi beliau mendengarkan apa yang kami sampaikan," kata Agung.
Dia memastikan pihaknya akan bergabung dengan pemerintah jika terpilih dalam Munas tersebut. Pelaksanaan Munas tinggal menunggu waktu yang tepat sebelum Oktober 2016.
"Kalau kami yang terpilih saya pastikan seperti itu. Dan tidak ada persyaratan. I'm conditionaly support," kata Agung.
Agung tak mengelak saat ditanya akan mencalonkan diri dalam Munas tersebut. Dia menilai, tak ada yang berhak melarang siapapun mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar.
"Kita lihat perkembangannya. Tidak ada yang perlu dilarang-larang, mau yang tua, yang muda, setengah tua, senior, boleh saja. Nanti tergantung yang dipilih," ungkapnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Jokowi dikabarkan mendorong Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama. Hal itu perlu dilakukan agar konflik berkepanjangan di partai berlambang beringin itu segera berakhir.
Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, Presiden mendukung percepatan Munas bersama oleh Mahkamah Partai Golkar.
"Beliau sangat setuju, beliau sangat mendukung kalau itu cara yang terbaik di internal sendiri," kata Agung usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Menurutnya, dukungan Presiden itu agar konflik yang berkepanjangan segera berakhir. Presiden, kata Agung, enggan ikut campur dan hanya mendengarkan usulan penyelesaian dari Kubu Agung maupun Kubu Aburizal Bakrie.
"Beliau tidak memberikan saran, tapi beliau mendengarkan apa yang kami sampaikan," kata Agung.
Dia memastikan pihaknya akan bergabung dengan pemerintah jika terpilih dalam Munas tersebut. Pelaksanaan Munas tinggal menunggu waktu yang tepat sebelum Oktober 2016.
"Kalau kami yang terpilih saya pastikan seperti itu. Dan tidak ada persyaratan.
I'm conditionaly support," kata Agung.
Agung tak mengelak saat ditanya akan mencalonkan diri dalam Munas tersebut. Dia menilai, tak ada yang berhak melarang siapapun mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar.
"Kita lihat perkembangannya. Tidak ada yang perlu dilarang-larang, mau yang tua, yang muda, setengah tua, senior, boleh saja. Nanti tergantung yang dipilih," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
