medcom.id, Bengkulu: Wakil Ketua MPR Mahyudin mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahawan. Dengan cara seperti ini Indonesia bisa menjadi bangsa yang produktif, bukan bangsa konsumtif.
"Sekarang ini kita adalah bangsa konsumtif bukan bangsa produktif," kata Mahyudin dalam pengantar Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu di Bengkulu, Kamis 5 Oktober 2017.
Dalam pengantarnya Mahyudin mengatakan dua tujuan bernegara sebagaimana amanat pendiri bangsa dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang belum tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
"Apakah kita sudah mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum? Belum," katanya.
Salah satu indikator mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bisa memproduksi barang. Kenyataannya, Indonesia diserbu produk-produk asing. Belum lagi asing menguasai sektor usaha di Indonesia mulai dari perkebunan, perbankan, pertambangan, hingga telekomunikasi.
"Asing menguasai sektor usaha di Indonesia. Newmont, Indosat, dan lainnya. Kita bisa menjadi kuli di negeri sendiri. Artinya kita belum pintar. Kalau kita bisa membuat produk sendiri, barulah kita disebut pintar," ucap Mahyudin.
Politikus Golkar itu memberi contoh Jack Ma dan Bill Gates. Dengan kreativitas dan inovasi serta jiwa entrepreneurship, Jack Ma dan Bill Gates menjadi orang hebat. Kapitalisasi Alibaba.com milik Jack Ma sudah mencapai USD400 miliar atau sekitar Rp5 ribu triliun. Angka itu dua kali lipat APBN Indonesia.
"Bayangkan jika ada orang Indonesia seperti Jack Ma atau Bill Gates, saya yakin Indonesia pasti maju," ujarnya.
Di sisi lain Mahyudin juga mengingatkan mahasiswa agar tidak meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bangun nasionalisme, kekompakan, dan gotong royong. Kalau orang Indonesia mau bersatu, gotong royong, dan kompak dalam penguasaan ekonomi, kejayaan Indonesia tinggal menunggu waktu," imbuhnya.
Para mahasiswa, lanjut Mahyudin, juga harus punya idealisme. Dia mengharapkan mahasiswa tidak mencontoh elite dan pemimpin yang terjerat korupsi.
"Bangsa kita sedang darurat korupsi. Bagaimana kita bisa maju kalau elite dan pemimpin di daerah ditangkap karena korupsi? Mahasiswa jangan mencontoh seperti itu," pungkasnya.
medcom.id, Bengkulu: Wakil Ketua MPR Mahyudin mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahawan. Dengan cara seperti ini Indonesia bisa menjadi bangsa yang produktif, bukan bangsa konsumtif.
"Sekarang ini kita adalah bangsa konsumtif bukan bangsa produktif," kata Mahyudin dalam pengantar Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu di Bengkulu, Kamis 5 Oktober 2017.
Dalam pengantarnya Mahyudin mengatakan dua tujuan bernegara sebagaimana amanat pendiri bangsa dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang belum tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
"Apakah kita sudah mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum? Belum," katanya.
Salah satu indikator mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bisa memproduksi barang. Kenyataannya, Indonesia diserbu produk-produk asing. Belum lagi asing menguasai sektor usaha di Indonesia mulai dari perkebunan, perbankan, pertambangan, hingga telekomunikasi.
"Asing menguasai sektor usaha di Indonesia. Newmont, Indosat, dan lainnya. Kita bisa menjadi kuli di negeri sendiri. Artinya kita belum pintar. Kalau kita bisa membuat produk sendiri, barulah kita disebut pintar," ucap Mahyudin.
Politikus Golkar itu memberi contoh Jack Ma dan Bill Gates. Dengan kreativitas dan inovasi serta jiwa entrepreneurship, Jack Ma dan Bill Gates menjadi orang hebat. Kapitalisasi Alibaba.com milik Jack Ma sudah mencapai USD400 miliar atau sekitar Rp5 ribu triliun. Angka itu dua kali lipat APBN Indonesia.
"Bayangkan jika ada orang Indonesia seperti Jack Ma atau Bill Gates, saya yakin Indonesia pasti maju," ujarnya.
Di sisi lain Mahyudin juga mengingatkan mahasiswa agar tidak meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bangun nasionalisme, kekompakan, dan gotong royong. Kalau orang Indonesia mau bersatu, gotong royong, dan kompak dalam penguasaan ekonomi, kejayaan Indonesia tinggal menunggu waktu," imbuhnya.
Para mahasiswa, lanjut Mahyudin, juga harus punya idealisme. Dia mengharapkan mahasiswa tidak mencontoh elite dan pemimpin yang terjerat korupsi.
"Bangsa kita sedang darurat korupsi. Bagaimana kita bisa maju kalau elite dan pemimpin di daerah ditangkap karena korupsi? Mahasiswa jangan mencontoh seperti itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)