medcom.id, Jakarta: Usulan Partai Golkar memberikan gelar pahlawan nasional bagi Presiden kedua Indonesia, Soeharto didukung oleh DPR RI. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Soeharto layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Fahri mengatakan, ada dua alasan utama mengapa Soeharto layak menyandang gelar tersebut. Pertama, Soeharto sudah wafat, dan kedua, jasa Soeharto untuk Indonesia tidak dapat ditampik.
Sebagai salah satu aktivis yang menuntut Soeharto lengser pada tahun 1998, Fahri menyebut pemberian gelar itu patut dipertimbangkan. Pemerintah perlu mengkaji usulan dari masyarakat tersebut.
"Kita tidak bisa bilang Pak Harto tidak punya jasa, dan jasa-jasanya nyata," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).
Soal polemik yang mungkin saja terjadi, lanjut politikus PKS itu sebetulnya sah-sah saja. Apalagi terkait beberapa pihak yang tidak setuju soal pemberian gelar kepada Soeharto lantaran kesalahan-kesalahan masa lalu The Smiling General.
Terkait hal tersebut, Fahri menganggap kesalahan masa lalu bukan berarti Presiden RI terlama itu tidak layak menjadi pahlawan nasional. Sebab, usulan itu sudah melalui pertimbangan kelompok masyarakat yang berkepentingan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: MI/Atet P.
Fahri juga mengatakan, diberikannya gelar pahlawan nasional akan mengurangi beban sejarah Indonesia yang sudah terlalu menumpuk. "Biar menghilang demi sedikit, terlalu banyak beban masa lalu negeri ini," kata dia.
Senada dengan Fahri, Wakil Ketua DPR lainnya, Fadli Zon menganggap gelar pahlawan layak disandang Soeharto. Sumbangsih Soeharto terhadap negara, kata Fadli tidak bisa dilupakan. Sebagai presiden maupun sebagai prajurit militer.
Salah satu yang dikenang Fadli adalah bagaimana perjuangan Soeharto pada serangan umum 1 Maret 1949. Tanpa itu, politikus Partai Gerindra tersebut menyebut, kemerdekaan Indonesia akan sia-sia.
"Setuju, Pak Harto layak dapat gelar pahlawan nasional. Beliau ini pelaku sejarah," kata Fadli.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon -- MI/Mohamad Irfan
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan soal usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto akan diupayakan semaksimal mungkin. Mantan Ketua DPR RI itu akan mengajak fraksi-fraksi lain di DPR untuk mewujudkan wacana tersebut.
"Mudah-mudahan berhasil, supaya ini, siapapun presidennya, bukan hanya Pak Harto dapat tempat terbaik," ungkap dia.
Wacana pemberian gelar pahlawanan nasional kepada Soeharto kembali menyeruak pada gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Senin, 16 Mei kemarin. Usulan itu dilontarkan Aburizal Bakrie saat memberikan pidato terakhirnya sebagai Ketua Umum.
Dalam pidatonya, Ical, sapaan Aburizal, mengatakan Golkar memang sempat mengusulkan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Namun, usulan kala itu belum berhasil.
medcom.id, Jakarta: Usulan Partai Golkar memberikan gelar pahlawan nasional bagi Presiden kedua Indonesia, Soeharto didukung oleh DPR RI. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Soeharto layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Fahri mengatakan, ada dua alasan utama mengapa Soeharto layak menyandang gelar tersebut. Pertama, Soeharto sudah wafat, dan kedua, jasa Soeharto untuk Indonesia tidak dapat ditampik.
Sebagai salah satu aktivis yang menuntut Soeharto lengser pada tahun 1998, Fahri menyebut pemberian gelar itu patut dipertimbangkan. Pemerintah perlu mengkaji usulan dari masyarakat tersebut.
"Kita tidak bisa bilang Pak Harto tidak punya jasa, dan jasa-jasanya nyata," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).
Soal polemik yang mungkin saja terjadi, lanjut politikus PKS itu sebetulnya sah-sah saja. Apalagi terkait beberapa pihak yang tidak setuju soal pemberian gelar kepada Soeharto lantaran kesalahan-kesalahan masa lalu The Smiling General.
Terkait hal tersebut, Fahri menganggap kesalahan masa lalu bukan berarti Presiden RI terlama itu tidak layak menjadi pahlawan nasional. Sebab, usulan itu sudah melalui pertimbangan kelompok masyarakat yang berkepentingan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: MI/Atet P.
Fahri juga mengatakan, diberikannya gelar pahlawan nasional akan mengurangi beban sejarah Indonesia yang sudah terlalu menumpuk. "Biar menghilang demi sedikit, terlalu banyak beban masa lalu negeri ini," kata dia.
Senada dengan Fahri, Wakil Ketua DPR lainnya, Fadli Zon menganggap gelar pahlawan layak disandang Soeharto. Sumbangsih Soeharto terhadap negara, kata Fadli tidak bisa dilupakan. Sebagai presiden maupun sebagai prajurit militer.
Salah satu yang dikenang Fadli adalah bagaimana perjuangan Soeharto pada serangan umum 1 Maret 1949. Tanpa itu, politikus Partai Gerindra tersebut menyebut, kemerdekaan Indonesia akan sia-sia.
"Setuju, Pak Harto layak dapat gelar pahlawan nasional. Beliau ini pelaku sejarah," kata Fadli.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon -- MI/Mohamad Irfan
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan soal usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto akan diupayakan semaksimal mungkin. Mantan Ketua DPR RI itu akan mengajak fraksi-fraksi lain di DPR untuk mewujudkan wacana tersebut.
"Mudah-mudahan berhasil, supaya ini, siapapun presidennya, bukan hanya Pak Harto dapat tempat terbaik," ungkap dia.
Wacana pemberian gelar pahlawanan nasional kepada Soeharto kembali menyeruak pada gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Senin, 16 Mei kemarin. Usulan itu dilontarkan Aburizal Bakrie saat memberikan pidato terakhirnya sebagai Ketua Umum.
Dalam pidatonya, Ical, sapaan Aburizal, mengatakan Golkar memang sempat mengusulkan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Namun, usulan kala itu belum berhasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)
