medcom.id, Jakarta: Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Warga Lenteng Agung mendemo Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat berkampanye di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Bermula ketika Ahok selesai kampanye, tiba-tiba massa datang. Massa yang berjumla sekira 10 orang, mengibarkan spanduk berisi penolakan.
Ahok sempat berpapasan dengan pengunjuk rasa di pertigaan jalan. Calon Gubernur petahana ini tak menghiraukan aksi demo tersebut. Dirinya terus berjalan meninggalkan lokasi kampanye meski Syuhada Al-Aqsa, salah seorang orator, terus melontarkan sumpah serapah kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.
Syuhada mengharamkan Ahok berkampanye di Kelurahan Jagakarsa. Alasanya terkait dugaan penistiaan agama.
"Itu adalah sebuah pengkondisian, tidak atas persetujuan masyarakat Jagakarsa," teriak Syuhada di pinggir Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Dino (65), salah seorang pengunjuk rasa yang bertugas memegang spanduk mengatakan, aksi kampanye Ahok tidak mendapat dukungan warga. Kata dia, aksi demo juga tidak berkaitan dengan masalah Pilkada DKI 2017.
"Kami menghukum Ahok karena menista agama, titik," ujar Dino.
Syuhada yang tengah sibuk berorasi, tiba-tiba menghampiri Dino. Dia meminta Dino tidak meladeni awak media yang tengah bertugas. Bahkan, Syuhada memarahi Dino.
Tak hanya Dino, wartawan juga kena semprot. Syuhada terus meneriaki pewarta. "Ini wartawan juga suka plintir," teriak Syuhada.
Namun, Dino menolak. Dia memerintahkan Syuhada untuk terus berorasi. "Sudah orasi saja sana kamu," tolak Dino sambil melayani pertanyaan wartawan.
Rupanya, antara Syuhada dan Dino tak saling kenal. Keduanya mengaku warga Kelurahan Jagakarsa namun berbeda RW.
"Saya tidak tahu namanya. RW-nya kan beda," jelas Dino.
Aksi penolakan Ahok menjadi tontonan warga sekitar. Akibat demo, lalu lintas di Jalan Gardu dan Jalan Lenteng Agung sempat tersendat. Sekira 15 menit, massa membubarkan diri.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Warga Lenteng Agung mendemo Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat berkampanye di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Bermula ketika Ahok selesai kampanye, tiba-tiba massa datang. Massa yang berjumla sekira 10 orang, mengibarkan spanduk berisi penolakan.
Ahok sempat berpapasan dengan pengunjuk rasa di pertigaan jalan. Calon Gubernur petahana ini tak menghiraukan aksi demo tersebut. Dirinya terus berjalan meninggalkan lokasi kampanye meski Syuhada Al-Aqsa, salah seorang orator, terus melontarkan sumpah serapah kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.
Syuhada mengharamkan Ahok berkampanye di Kelurahan Jagakarsa. Alasanya terkait dugaan penistiaan agama.
"Itu adalah sebuah pengkondisian, tidak atas persetujuan masyarakat Jagakarsa," teriak Syuhada di pinggir Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Dino (65), salah seorang pengunjuk rasa yang bertugas memegang spanduk mengatakan, aksi kampanye Ahok tidak mendapat dukungan warga. Kata dia, aksi demo juga tidak berkaitan dengan masalah Pilkada DKI 2017.
"Kami menghukum Ahok karena menista agama, titik," ujar Dino.
Syuhada yang tengah sibuk berorasi, tiba-tiba menghampiri Dino. Dia meminta Dino tidak meladeni awak media yang tengah bertugas. Bahkan, Syuhada memarahi Dino.
Tak hanya Dino, wartawan juga kena semprot. Syuhada terus meneriaki pewarta. "Ini wartawan juga suka plintir," teriak Syuhada.
Namun, Dino menolak. Dia memerintahkan Syuhada untuk terus berorasi. "Sudah orasi saja sana kamu," tolak Dino sambil melayani pertanyaan wartawan.
Rupanya, antara Syuhada dan Dino tak saling kenal. Keduanya mengaku warga Kelurahan Jagakarsa namun berbeda RW.
"Saya tidak tahu namanya. RW-nya kan beda," jelas Dino.
Aksi penolakan Ahok menjadi tontonan warga sekitar. Akibat demo, lalu lintas di Jalan Gardu dan Jalan Lenteng Agung sempat tersendat. Sekira 15 menit, massa membubarkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SCI)
