medcom.id, Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merekomendasikan tiga sikap untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Hal tersebut terkait dihentikannya Kurikulum 2013 (K13).
"Pertama uji coba sebaiknya dikurangi pada jumlah yang realistis bisa dievaluasi, jangan ribuan sekolah, namun cukup ratusan sekolah saja," ujar Sekjen FSGI Retno Listyarti dalam konfernsi pers di LBH Jakarta, jalan Pangeran Diponegoro nomor 74, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2014).
Retni melanjutkan, jika ingin melakukan riset, jangan hanya sekolah unggulan saja, namun tetap mengikut sertakan bermacam kategori sekolah dari SD, SMP, SMA dan SMK. "Jangan hanya sekolah unggulan dan berakreditas A, tetapi harus representasi bermacam kategori sekolah," lanjutnya.
Kedua, Retni menegaskan pemerintah harus menghentikan K13 secara total selama satu tahun, guna memperbaiki seluruh persoalan fundamental, substansial dan teknis. "Mulai dari ketidaksesuaian konsep K13 dengan desain dan dokumen sampai masalah implementasi sebagaimana hasil analisis kajian FSGI yang pernah disampaikan pada rapat khusus," tegasnya.
Terakhir, Retno menuturkan, Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) agar secepatnya berkoordinasi dengan berbagau daerah terkait pengadaan buku K13 semester 2. Pasalnya tidak akan sesuai target seperti kasus Jakarta. "Kalau kota besar seperti Jakarta saja tidak tercapai, bagaimana pelosok daerah. Pelajaran tidak akan berjalan maksimal karena buku yang belum tersedia," tandasnya.
Diketahui pertemuan ini dihadiri oleh para perwakilan dari organisasi guru dari berbagai daerah, diantaranya Serikat Guru Indonesia Kota Batam, Serikat Guru Indonesia Kota Jambi, Serikat Guru Indonesia Garut dan Serikat Guru Indonesia Jakarta.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah RI memutuskan untuk menghentikan K13, untuk sekolah yang baru menerapkan satu semester 2014/2014.
medcom.id, Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merekomendasikan tiga sikap untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Hal tersebut terkait dihentikannya Kurikulum 2013 (K13).
"Pertama uji coba sebaiknya dikurangi pada jumlah yang realistis bisa dievaluasi, jangan ribuan sekolah, namun cukup ratusan sekolah saja," ujar Sekjen FSGI Retno Listyarti dalam konfernsi pers di LBH Jakarta, jalan Pangeran Diponegoro nomor 74, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2014).
Retni melanjutkan, jika ingin melakukan riset, jangan hanya sekolah unggulan saja, namun tetap mengikut sertakan bermacam kategori sekolah dari SD, SMP, SMA dan SMK. "Jangan hanya sekolah unggulan dan berakreditas A, tetapi harus representasi bermacam kategori sekolah," lanjutnya.
Kedua, Retni menegaskan pemerintah harus menghentikan K13 secara total selama satu tahun, guna memperbaiki seluruh persoalan fundamental, substansial dan teknis. "Mulai dari ketidaksesuaian konsep K13 dengan desain dan dokumen sampai masalah implementasi sebagaimana hasil analisis kajian FSGI yang pernah disampaikan pada rapat khusus," tegasnya.
Terakhir, Retno menuturkan, Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) agar secepatnya berkoordinasi dengan berbagau daerah terkait pengadaan buku K13 semester 2. Pasalnya tidak akan sesuai target seperti kasus Jakarta. "Kalau kota besar seperti Jakarta saja tidak tercapai, bagaimana pelosok daerah. Pelajaran tidak akan berjalan maksimal karena buku yang belum tersedia," tandasnya.
Diketahui pertemuan ini dihadiri oleh para perwakilan dari organisasi guru dari berbagai daerah, diantaranya Serikat Guru Indonesia Kota Batam, Serikat Guru Indonesia Kota Jambi, Serikat Guru Indonesia Garut dan Serikat Guru Indonesia Jakarta.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah RI memutuskan untuk menghentikan K13, untuk sekolah yang baru menerapkan satu semester 2014/2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
