medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Anton Sihombing berjanji akan menjelaskan pembangunan gedung DPR secara rinci. Penjelasan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Nanti kita undang semua (wartawan). Dalam minggu ini biar clear and clean, ya," kata Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017.
Sebelumnya, Anton berjanji menjelaskan secara rinci pembangunan gedung baru DPR setelah pidato Presiden pada 16 Agustus.
Pembangunan gedung baru merupakan kebutuhan mendesak. Pasalnya, kata dia, kondisi gedung anggota dewan yang ada sekarang tidak lagi memadai. "Jumlah anggota dewan dan stafnya terus membengkak."
Menurut dia, gedung Nusantara II DPR yang dibangun pada tahun 90-an tidak dapat menampung anggota dan staf yang ada saat ini. "Dulu kapasitasnya hanya 800 orang. Anggotanya dulu 400 orang. Sekarang anggotanya 560 orang. Tahun 2019 tambah 15 menjadi 575 orang," kata Anton beberapa waktu lalu.
Baca: Presiden Belum Terima Informasi Pembangunan Gedung DPR
Anton meminta pihak yang menolak rencana pembangunan ini langsung datang melihat sendiri ruang kerja anggota dewan. Anton bisa bilang ruang anggota dewan tidak lebih layak ketimbang kantor camat. "Coba pikirkan realita ini," ujar dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb7YZ8MK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Anton Sihombing berjanji akan menjelaskan pembangunan gedung DPR secara rinci. Penjelasan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Nanti kita undang semua (wartawan). Dalam minggu ini biar
clear and clean, ya," kata Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017.
Sebelumnya, Anton berjanji menjelaskan secara rinci pembangunan gedung baru DPR setelah pidato Presiden pada 16 Agustus.
Pembangunan gedung baru merupakan kebutuhan mendesak. Pasalnya, kata dia, kondisi gedung anggota dewan yang ada sekarang tidak lagi memadai. "Jumlah anggota dewan dan stafnya terus membengkak."
Menurut dia, gedung Nusantara II DPR yang dibangun pada tahun 90-an tidak dapat menampung anggota dan staf yang ada saat ini. "Dulu kapasitasnya hanya 800 orang. Anggotanya dulu 400 orang. Sekarang anggotanya 560 orang. Tahun 2019 tambah 15 menjadi 575 orang," kata Anton beberapa waktu lalu.
Baca: Presiden Belum Terima Informasi Pembangunan Gedung DPR
Anton meminta pihak yang menolak rencana pembangunan ini langsung datang melihat sendiri ruang kerja anggota dewan. Anton bisa bilang ruang anggota dewan tidak lebih layak ketimbang kantor camat. "Coba pikirkan realita ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
