Jakarta: Subkoordinator sub Substansi Fasilitasi Tanggap Darurat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rakhmad Ramadhanjaya menyampaikan banyak pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang menderita berbagai penyakit di posko pengungsian. Antara lain, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare, dan diabetes.
"Tadi disampaikan terkait di pengungsian itu memang ada 5 jenis penyakit yang muncul," kata Rakhmad dalam konferensi pers yang dipantau secara virtual, Minggu, 27 November 2022.
Rakhmad menyebut pengungsi yang menderita ISPA mencapai 600 orang. Kendati, tren ini menurun. "Tapi ini tetap perlu jadi perhatian. Sebelumnya itu 744 kasus. Sekarang sudah turun melandai," ujar Rakhmad.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan warga terdampak gempa sangat membutuhkan tenda-tenda kecil. Sebab, di tenda-tenda komunal sudah muncul berbagai penyakit yang dikhawatirkan akan menular.
"Saya cek di tenda-tenda komunal itu sudah muncul penyakit ISPA, panas, muncrut (diare)," kata Herman.
Ia mengaku khawatir penyakit-penyakit ini menyebar lebih luas. Ia pun berharap warga yang rumahnya masih utuh, bisa kembali pulang.
"Untuk yang tidak utuh, sudah rusak sedang, kita siapkan tenda-tenda kecil itu,” ujar Herman.
Jakarta: Subkoordinator sub Substansi Fasilitasi Tanggap Darurat Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) Rakhmad Ramadhanjaya menyampaikan banyak pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang menderita berbagai penyakit di posko pengungsian. Antara lain, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare, dan diabetes.
"Tadi disampaikan terkait di pengungsian itu memang ada 5 jenis penyakit yang muncul," kata Rakhmad dalam konferensi pers yang dipantau secara virtual, Minggu, 27 November 2022.
Rakhmad menyebut pengungsi yang menderita ISPA mencapai 600 orang. Kendati, tren ini menurun. "Tapi ini tetap perlu jadi perhatian. Sebelumnya itu 744 kasus. Sekarang sudah turun melandai," ujar Rakhmad.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan warga terdampak
gempa sangat membutuhkan tenda-tenda kecil. Sebab, di tenda-tenda komunal sudah muncul berbagai penyakit yang dikhawatirkan akan menular.
"Saya cek di tenda-tenda komunal itu sudah muncul penyakit ISPA, panas, muncrut (diare)," kata Herman.
Ia mengaku khawatir penyakit-penyakit ini menyebar lebih luas. Ia pun berharap warga yang rumahnya masih utuh, bisa kembali pulang.
"Untuk yang tidak utuh, sudah rusak sedang, kita siapkan tenda-tenda kecil itu,” ujar Herman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
