Jakarta: Pengurus Pusat Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi itu dinliai mengancam Kebhinekaan.
Ketua Sapma PP Teuku Aulia Arief mengatakan aksi pelaku menimbulkan keresahan dan ketakutan. PP Sapma, kata Aulia, tidak menoleransi tindakan yang biadab dan keji jauh dari nilai manusiawi tersebut.
"Atas nama Sapma PP, saya mengutuk keras tindakan pelaku peledakan bom di Makassar yang membuat ketakutan di masyarakat. Ini adalah persitiwa yang keji, tidak beradab, serta jauh dari perilaku kemanuasiaan," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 28 Maret 2021.
Arief menyebut tindakan tidak manusiawi itu bertentangan dengan nilai-nilai Kebhinekaan yang dilindungi di negeri ini. “Kami akan bertindak tegas jika ada perbuatan yang bertentangan dengan kemajemukan yang ada di Indonesia" kata Arief.
Arief mengajak Kepolisian dan masyarakat berperan aktif mencari dan menangkap 'aktor' intelektual serta pihak-pihak terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri.
"Kami mengajak semua pihak, utamanya pihak berwajib berperan aktif mencari dan menangkap aktor intelektual serta pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri tersebut. Kami siap bergabung menjaga keamanan dan keragaman kembali hidup,” ujar Teuku Aulia Arief.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 10.35 WITA.
Aksi itu membuat 19 orang mengalami luka berat dan ringan. Para korban dievakuasi ke sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Bhayangkara, RS Pelamonia, dan RS Akademis.
Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam serangan Gereja di Jolo Filipina pada 2018.
Jakarta: Pengurus Pusat Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi itu dinliai mengancam Kebhinekaan.
Ketua Sapma PP Teuku Aulia Arief mengatakan aksi pelaku menimbulkan keresahan dan ketakutan. PP Sapma, kata Aulia, tidak menoleransi tindakan yang biadab dan keji jauh dari nilai manusiawi tersebut.
"Atas nama Sapma PP, saya mengutuk keras tindakan pelaku peledakan bom di Makassar yang membuat ketakutan di masyarakat. Ini adalah persitiwa yang keji, tidak beradab, serta jauh dari perilaku kemanuasiaan," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 28 Maret 2021.
Arief menyebut tindakan tidak manusiawi itu bertentangan dengan nilai-nilai Kebhinekaan yang dilindungi di negeri ini. “Kami akan bertindak tegas jika ada perbuatan yang bertentangan dengan kemajemukan yang ada di Indonesia" kata Arief.
Arief mengajak Kepolisian dan masyarakat berperan aktif mencari dan menangkap 'aktor' intelektual serta pihak-pihak terkait dengan peristiwa
ledakan bom bunuh diri.
"Kami mengajak semua pihak, utamanya pihak berwajib berperan aktif mencari dan menangkap aktor intelektual serta pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri tersebut. Kami siap bergabung menjaga keamanan dan keragaman kembali hidup,” ujar Teuku Aulia Arief.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 10.35 WITA.
Aksi itu membuat 19 orang mengalami luka berat dan ringan. Para korban dievakuasi ke sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Bhayangkara, RS Pelamonia, dan RS Akademis.
Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam serangan Gereja di Jolo Filipina pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
