Jakarta: Tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit rujukan covid-19 tengah kewalahan. Apalagi, sekitar 10-15 persen tenaga kesehatan di setiap rumah sakit terkontaminasi covid-19.
“Hari ini kalo kita ditanya jumlah tempat tidur hanya 118,900 dengan kasus aktifnya mencapai 443,000. Jadi pertumbuhannya itu 35 ribu dalam satu hari,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia G Partakusuma, dalam tayangan Primetime News Metro TV, Rabu, 14 Juli 2021.
Lia meminta efisiensi tenaga kesehatan dilakukan. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan tempat tidur atau rumah sakit di lapangan, khususnya bagi pasien bergejala sedang.
“Tempat tidur kita ini memang kurang karena akan banyak pasien lagi dan kalau kita tidak extension, nampaknya (penanganan pasien covid-19) akan kesulitan. Kita butuh ini dalam kapasitas yang besar,” tegas Lia.
Lia juga mengimbau masyarakat dapat membedakan pasien yang harus dibawa ke rumah sakit dan tidak. Ia mengingatkan pemerintah tidak dapat mengeklaim kasus ringan terhadap pasien covid-19 di rumah sakit rujukan.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjanji membenahi tata kelola rumah sakit rujukan. Ia mengakui tata kelola rujukan dari puskesmas ke RS tak teratur karena jumlah pasien covid-19 melonjak tajam.
“Sekarang karena yang masuk banyak, jadi agak kurang tertata. Disiplin rujukan ini harus dijalankan. Ada dari puskesmas, baru dirujuk ke rumah sakit,” ujar Budi dalam tayangan yang sama. (Nadia Ayu)
Jakarta: Tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit rujukan
covid-19 tengah kewalahan. Apalagi, sekitar 10-15 persen tenaga kesehatan di setiap rumah sakit terkontaminasi covid-19.
“Hari ini kalo kita ditanya jumlah tempat tidur hanya 118,900 dengan kasus aktifnya mencapai 443,000. Jadi pertumbuhannya itu 35 ribu dalam satu hari,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia G Partakusuma, dalam tayangan
Primetime News Metro TV, Rabu, 14 Juli 2021.
Lia meminta efisiensi tenaga kesehatan dilakukan. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan tempat tidur atau rumah sakit di lapangan, khususnya bagi pasien bergejala sedang.
“Tempat tidur kita ini memang kurang karena akan banyak pasien lagi dan kalau kita tidak
extension, nampaknya (penanganan pasien covid-19) akan kesulitan. Kita butuh ini dalam kapasitas yang besar,” tegas Lia.
Lia juga mengimbau masyarakat dapat membedakan pasien yang harus dibawa ke
rumah sakit dan tidak. Ia mengingatkan pemerintah tidak dapat mengeklaim kasus ringan terhadap pasien covid-19 di rumah sakit rujukan.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjanji membenahi tata kelola rumah sakit rujukan. Ia mengakui tata kelola rujukan dari puskesmas ke RS tak teratur karena jumlah
pasien covid-19 melonjak tajam.
“Sekarang karena yang masuk banyak, jadi agak kurang tertata. Disiplin rujukan ini harus dijalankan. Ada dari puskesmas, baru dirujuk ke rumah sakit,” ujar Budi dalam tayangan yang sama.
(Nadia Ayu) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
