medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional tidak akan menghentikan operasi pencarian AirAsia QZ8501 meski TNI AL sudah menarik pasukannya dari tim pencarian. Tim DVI pun masih akan terus bekerja untuk mengidentifikasi 15 jenazah yang sudah berada di RS Bhayangkara, Jawa Timur.
Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani mengatakan, hingga kini sudah ada 55 jenazah yang berhasil teridentifikasi. Masih tersisa 15 jenazah yang akan diungkap identitasnya dari total 70 jenazah yang berhasil dievakuasi.
Kepada jenazah yang sudah mulai tahap pembusukan, Anton pun mengatakan keluarga korban tidak perlu khawatir. Ia memastikan tim DVI akan berhasil mengidentifikasi lewat berbagai metode meski pencocokan DNA akan sulit dilakukan.
"Jenazah yang sudah dalam tahap pembusukan lanjut prosedurnya tetap seperti di DVI. Tapi, dengan teknik-teknik yang lebih detil, seperti pemeriksaan gigi apabila masih bisa ditemukan rahang, pemeriksaan antropologi dan DNA yang makin sulit. Tapi, tidak perlu khawatir, dengan manfaatkan ilmu statistik mudah-mudahan bisa kita selesaikan utang," kata Anton saat jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Kepala Basarnas Marsma Bambang Sulistyo juga mengatakan bahwa tim DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi korban. Proses pencarian pun akan dihentikan sementara selama dua hari agar para tim pencari bisa istirahat setelah satu bulan berada di tengah laut. Hingga hari ke-31 pencarian, masih ada 92 korban yang belum ditemukan.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional tidak akan menghentikan operasi pencarian AirAsia QZ8501 meski TNI AL sudah menarik pasukannya dari tim pencarian. Tim DVI pun masih akan terus bekerja untuk mengidentifikasi 15 jenazah yang sudah berada di RS Bhayangkara, Jawa Timur.
Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani mengatakan, hingga kini sudah ada 55 jenazah yang berhasil teridentifikasi. Masih tersisa 15 jenazah yang akan diungkap identitasnya dari total 70 jenazah yang berhasil dievakuasi.
Kepada jenazah yang sudah mulai tahap pembusukan, Anton pun mengatakan keluarga korban tidak perlu khawatir. Ia memastikan tim DVI akan berhasil mengidentifikasi lewat berbagai metode meski pencocokan DNA akan sulit dilakukan.
"Jenazah yang sudah dalam tahap pembusukan lanjut prosedurnya tetap seperti di DVI. Tapi, dengan teknik-teknik yang lebih detil, seperti pemeriksaan gigi apabila masih bisa ditemukan rahang, pemeriksaan antropologi dan DNA yang makin sulit. Tapi, tidak perlu khawatir, dengan manfaatkan ilmu statistik mudah-mudahan bisa kita selesaikan utang," kata Anton saat jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Kepala Basarnas Marsma Bambang Sulistyo juga mengatakan bahwa tim DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi korban. Proses pencarian pun akan dihentikan sementara selama dua hari agar para tim pencari bisa istirahat setelah satu bulan berada di tengah laut. Hingga hari ke-31 pencarian, masih ada 92 korban yang belum ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
