medcom.id, Jakarta: Mabes Polri mencanangkan program "Sekolah Toleransi" untuk kalangan SMA. Bekerja sama dengan Klinik Pancasila program ini diharapkan bisa menumbuhkan karakter pelajar yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan hal tersebut di hadapan ratusan siswa SMAN 6 Mahakam Jakarta, Kamis (23/10/2014). Ia menyatakan program ini diharapkan bisa menjadi virus kebangsaan yang menyebar luas di kalangan pelajar.
"Maksud dari program ini adalah mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutamanya di kalangan pelajar. Diharapkan bisa menjadi virus kebangsaan yang kuat dan menyebar luas," katanya
Program sekolah toleransi ini dijamin tidak akan sama dengan program sejenis di era Order Baru yakni Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Sekolah toleransi mengedepankan pendekatan dialogis dalam penyampaiannya.
"Dulu P4 dilaksanakan dengan metode satu arah. Sementara Sekolah Toleransi ini adalah pendekatan dialogis. Siswa akan diajak berdialog soal masalah yang sering dihadapi pelajar dengan mengkontekskannya kedalam nilai nilai Pancasila," Beber Boy Rafli Amar.
"Program ini bisa menjadi ekskul di Jakarta. Dengan demikian dalam jangka pendek seprti masalah tawuran, bullying dan kekerasan oleh pelajar bisa dihilangkan. Dan dalam jangka panjang bangsa kita punya generasi muda yang tangguh untuk bersaing dengan negara lain," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Mabes Polri mencanangkan program "Sekolah Toleransi" untuk kalangan SMA. Bekerja sama dengan Klinik Pancasila program ini diharapkan bisa menumbuhkan karakter pelajar yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan hal tersebut di hadapan ratusan siswa SMAN 6 Mahakam Jakarta, Kamis (23/10/2014). Ia menyatakan program ini diharapkan bisa menjadi virus kebangsaan yang menyebar luas di kalangan pelajar.
"Maksud dari program ini adalah mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutamanya di kalangan pelajar. Diharapkan bisa menjadi virus kebangsaan yang kuat dan menyebar luas," katanya
Program sekolah toleransi ini dijamin tidak akan sama dengan program sejenis di era Order Baru yakni Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Sekolah toleransi mengedepankan pendekatan dialogis dalam penyampaiannya.
"Dulu P4 dilaksanakan dengan metode satu arah. Sementara Sekolah Toleransi ini adalah pendekatan dialogis. Siswa akan diajak berdialog soal masalah yang sering dihadapi pelajar dengan mengkontekskannya kedalam nilai nilai Pancasila," Beber Boy Rafli Amar.
"Program ini bisa menjadi ekskul di Jakarta. Dengan demikian dalam jangka pendek seprti masalah tawuran, bullying dan kekerasan oleh pelajar bisa dihilangkan. Dan dalam jangka panjang bangsa kita punya generasi muda yang tangguh untuk bersaing dengan negara lain," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
