medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Prabowo Subianto mengatakan, hubungannya dengan Presiden Joko Widodo terjalin baik meski kerap berseberangan dengan pemerintah. Sebab itu, dia meminta untuk tidak diadu domba dengan mantan rivalnya, Jokowi.
"Jangan adu domba saya dengan Pak Jokowi, kita teman. Kita rival kadang-kadang tapi kita berteman," kata Prabowo saat kampanye untuk Anies-Sandi di Aula Prisma Sport Club, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2017).
Prabowo menuturkan, Jokowi juga tak pernah memintanya berhenti mengkritik pemerintah. Bahkan, ia berencana akan mencurahkan segala bentuk kritikannya dalam sebuah buku.
"Nanti kita akan launching buku saya dua sampai tiga Minggu kedepan. Indonesia Paradoks artinya kejanggalan Indonesia. Bangsa Indonesia yang kaya, negara yang kaya raya tapi rakyatnya miskin," ungkapnya.
Dia memastikan, pembuatan buku tersebut bukan untuk menentang pemerintahan Jokowi tapi semata bentuk kritik terhadap situasi dan kondisi bangsa.
"Kalau pejabat dulu mau denger kritik tentunya tidak masuk penjara sekarang. Banyak sekali saya tengok sahabat saya di LP dan saya kaget banyak sekali, bupati ini, bupati itu bahkan ada yang mantan birokrat," tutup Prabowo.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Prabowo Subianto mengatakan, hubungannya dengan Presiden Joko Widodo terjalin baik meski kerap berseberangan dengan pemerintah. Sebab itu, dia meminta untuk tidak diadu domba dengan mantan rivalnya, Jokowi.
"Jangan adu domba saya dengan Pak Jokowi, kita teman. Kita rival kadang-kadang tapi kita berteman," kata Prabowo saat kampanye untuk Anies-Sandi di Aula Prisma Sport Club, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2017).
Prabowo menuturkan, Jokowi juga tak pernah memintanya berhenti mengkritik pemerintah. Bahkan, ia berencana akan mencurahkan segala bentuk kritikannya dalam sebuah buku.
"Nanti kita akan launching buku saya dua sampai tiga Minggu kedepan. Indonesia Paradoks artinya kejanggalan Indonesia. Bangsa Indonesia yang kaya, negara yang kaya raya tapi rakyatnya miskin," ungkapnya.
Dia memastikan, pembuatan buku tersebut bukan untuk menentang pemerintahan Jokowi tapi semata bentuk kritik terhadap situasi dan kondisi bangsa.
"Kalau pejabat dulu mau denger kritik tentunya tidak masuk penjara sekarang. Banyak sekali saya tengok sahabat saya di LP dan saya kaget banyak sekali, bupati ini, bupati itu bahkan ada yang mantan birokrat," tutup Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
