medcom.id, Jakarta: Panjat pinang menjadi salah satu lomba yang harus ada dalam setiap perayaan Hari Kemerdekaan. Jika sampai absen, suasana perayaan pun ibarat sayur tanpa garam.
Hal itulah yang membuat pengrajin dan penjual batang Pohon Pinang kebanjiran order atau pesanan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus, mendatang. Kondisi itu nampak saat Metrotvnews.com, menyambangi sejumlah penjual batang pohon pinang di Jalan Manggarai Utara dua, tepatnya di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Otoy sedang mengasah pohon pinang (MTVN.Ilham Wibowo)
Otoy, 40, salah satunya. Dia mengaku, sudah 20 tahun terakhir dia menjadi perajin dan penjual batang pohon yang digunakan untuk perlombaan panjat pinang. Jelang perayaan hari kemerdekaan, Otoy mengakui kebanjiran orderan.
"Saya ngasah batang pinang dari tahun 1993. Ini kan usaha musiman, lumayan banyak peminat buat lomba," tutur Otoy, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Sabtu (15/8/2015)
Setiap tahun, kata Otoy, dirinya sanggup menjual 30 batang. Harga untuk sebatang pohon pun lumayan, yakni mulai dari Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta. "Biasanya 30 batang kejual tiap tahunnya. Harga tergantung nego sama ongkos kirim," jelasnya.
Saat ini, lelaki yang punya nama asli Wawan ini menjelaskan, dirinya tengah menyelesaikan pesanan pembeli dari Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, masih banyak batang pohon yang dia belum asah.
Pohon pinang milik Otoy (MTVN.Ilham Wibowo)
Meski begitu, Otoy tak khawatir. Sebab, peminat batang Pohon Pinang tetap akan memburu hingga akhir Agustus.
"Sekarang baru lima batang. Sampe akhir bulan orang-orang masih pada nyari. Ini barang pasti abis," tutur lelaki berkumis ini.
medcom.id, Jakarta: Panjat pinang menjadi salah satu lomba yang harus ada dalam setiap perayaan Hari Kemerdekaan. Jika sampai absen, suasana perayaan pun ibarat sayur tanpa garam.
Hal itulah yang membuat pengrajin dan penjual batang Pohon Pinang kebanjiran order atau pesanan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus, mendatang. Kondisi itu nampak saat
Metrotvnews.com, menyambangi sejumlah penjual batang pohon pinang di Jalan Manggarai Utara dua, tepatnya di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Otoy sedang mengasah pohon pinang (MTVN.Ilham Wibowo)
Otoy, 40, salah satunya. Dia mengaku, sudah 20 tahun terakhir dia menjadi perajin dan penjual batang pohon yang digunakan untuk perlombaan panjat pinang. Jelang perayaan hari kemerdekaan, Otoy mengakui kebanjiran orderan.
"Saya ngasah batang pinang dari tahun 1993. Ini kan usaha musiman, lumayan banyak peminat buat lomba," tutur Otoy, saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, Sabtu (15/8/2015)
Setiap tahun, kata Otoy, dirinya sanggup menjual 30 batang. Harga untuk sebatang pohon pun lumayan, yakni mulai dari Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta. "Biasanya 30 batang kejual tiap tahunnya. Harga tergantung nego sama ongkos kirim," jelasnya.
Saat ini, lelaki yang punya nama asli Wawan ini menjelaskan, dirinya tengah menyelesaikan pesanan pembeli dari Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, masih banyak batang pohon yang dia belum asah.
Pohon pinang milik Otoy (MTVN.Ilham Wibowo)
Meski begitu, Otoy tak khawatir. Sebab, peminat batang Pohon Pinang tetap akan memburu hingga akhir Agustus.
"Sekarang baru lima batang. Sampe akhir bulan orang-orang masih pada nyari. Ini barang pasti abis," tutur lelaki berkumis ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
