Jemaah haji asal Indonesia. Foto: MCH 2022
Jemaah haji asal Indonesia. Foto: MCH 2022

Jemaah Haji Wafat Didominasi Akibat Penyakit Jantung

M Iqbal Al Machmudi • 18 Juli 2022 10:13
Jakarta: Sebanyak 58 jemaah haji asal Indonesia meninggal pada musim haji 1443 Hijriyah. Jemaah meninggal didominasi laki-laki kelompok usia di bawah 60 tahun akibat penyakit jantung.
 
"Jemaah meninggal lebih banyak pria walau (jumlah) jemaah lebih banyak wanita," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Juni 2022.
 
Menurut Budi, ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji. Pertama, adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi, ditambah adanya aktivitas yang berlebihan.

Kedua, adanya kerentanan kesehatan jemaah haji. Jemaah haji indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit. Selain itu, adanya komorbid yang dipicu kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.
 

4 Kunci Haji Mabrur

Ketiga, kapasitas tenaga kesehatan terkait antisipasi dan respons terhadap permasalahan kesehatan jemaah.
 
"Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan," ujarnya.
 
Budi menerangkan kerentanan kesehatan jemaah dapat diantisipasi melalui penguatan promosi kesehatan. Berbagai upaya promosi kesehatan dilakukan tim, mulai dari kampanye 'jangan tunggu haus' dari awal sebelum keberangkatan jemaah haji.
 
Selain itu juga seruan terhadap penggunaan alat pelindung diri terutama saat keluar pondok dan beribadah. Serta adanya kampanye untuk minum obat teratur bagi jemaah haji dengan risiko kesehatan tinggi dan memiliki komorbid.
 
"Untuk menjaga jemaah tetap sehat dan mencegah atau memperburuk kekambuhan," ujarnya.
 
Budi mengusulkan kebijakan haji di tahun mendatang, yaitu perlu adanya rekomendasi dari tenaga kesehatan haji (TKH) kloter bagi jemaah yang ingin menjalankan ibadah sunah.
 
"Jika dimungkinkan ke depannya, untuk ritual ibadah sunah, para KBIH membawa jemaah konsul buku ke dokter kloter untuk mendapatkan izin. Sehingga betul-betul jemaah sehat yang bisa lakukan ibadah sunah," tutu Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan