Jakarta: Aditya Prayoga, 29, yang berasal dari Palembang mendirikan 5 rumah makan gratis bagi warga tak mampu walau hanya lulusan SD. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa orang yang berjiwa mulia ini tak melanjutkan sekolah.
“Saya itu dari kecil diklaim sama teman-teman, teman main dan teman sekolah, itu nakal. Miskin dan nakal,” kata Aditya Prayoga saat ditanya host Kick Andy, Andi F Noya, Minggu, 19 September 2021.
Dia pun harus putus sekolah dan sempat dipenjara karena kenakalannya. Saat remaja, Aditya sudah merantau ke Jakarta seorang diri dengan niat untuk mencari kebaikan.
Selama bertahun-tahun Aditya hidup menggelandang. Dia bertahan hidup dengan bekerja serabutan. Mulai dari pemulung, jualan koran, dan tukang parkir.
Dengan masa lalunya yang berjuang keras, sekarang Aditya sudah memiliki 5 Rumah Makan Gratis bagi orang-orang tidak mampu. Setiap harinya minimal 200 bungkus nasi lengkap dengan lauk pauknya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan suku ras dan agama.
Kegiatan sosial yang dilakukan Adit berawal dari pertemuannya dengan seorang nenek yang sedang mengais sampah dalam keadaan sakit dan hidup sebatang kara. Aditya merawat sang nenek dengan penuh perhatian hingga meninggal dunia.
Rumah Makan Gratis pun tak selamanya berjalan mulus Aditya pernah difitnah dan pernah dirampok. Dengan dukungan orang sekitar, Aditya tak pernah berputus asa dan terus melakukan kegiatan berbagi kepada sesama selama hayat masih dikandung badan. (Raja Alif Budhoyo)
Jakarta: Aditya Prayoga, 29, yang berasal dari Palembang mendirikan 5 rumah makan gratis bagi warga tak mampu walau hanya lulusan SD. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa orang yang berjiwa mulia ini tak melanjutkan sekolah.
“Saya itu dari kecil diklaim sama teman-teman, teman main dan teman sekolah, itu nakal. Miskin dan nakal,” kata Aditya Prayoga saat ditanya
host Kick Andy, Andi F Noya, Minggu, 19 September 2021.
Dia pun harus putus sekolah dan sempat dipenjara karena kenakalannya. Saat remaja, Aditya sudah merantau ke Jakarta seorang diri dengan niat untuk mencari kebaikan.
Selama bertahun-tahun Aditya hidup menggelandang. Dia bertahan hidup dengan bekerja serabutan. Mulai dari pemulung, jualan koran, dan tukang parkir.
Dengan masa lalunya yang berjuang keras, sekarang Aditya sudah memiliki 5 Rumah Makan Gratis bagi orang-orang tidak mampu. Setiap harinya minimal 200 bungkus nasi lengkap dengan lauk pauknya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan suku ras dan agama.
Kegiatan sosial yang dilakukan Adit berawal dari pertemuannya dengan seorang nenek yang sedang mengais sampah dalam keadaan sakit dan hidup sebatang kara. Aditya merawat sang nenek dengan penuh perhatian hingga meninggal dunia.
Rumah Makan Gratis pun tak selamanya berjalan mulus Aditya pernah difitnah dan pernah dirampok. Dengan dukungan orang sekitar, Aditya tak pernah berputus asa dan terus melakukan kegiatan berbagi kepada sesama selama hayat masih dikandung badan.
(Raja Alif Budhoyo) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
