medcom.id, Jakarta: Dalam bulan Ramadan tahun ini, Dompet Dhuafa kembali kirimkan dai ke luar negeri. Ini merupakan kali kelima, Dompet Dhuafa mengirimkan dai ke luar negeri sejak 2013 lalu. Para dai pun tersebar ke 25 negara.
"Tujuannya yaitu menyampaikan pesan-pesan Islam yang Rahmatan lil 'alamin, Islam yang damai, Islam Nusantara yang moderat. Itu misi utama kita," ujar Direktur DD Imam Rulyawa, Rabu 24 Mei 2017.
Sementara itu, Head of Corp dai Dompet Dhuafa, Ahmad Fauzi Qosim menambahkan, sebelum para dai diberangkatkan ke berbagai negara mereka bakal dilatih lebih dulu oleh Dewan Syariah, Direksi dan Manajemen DOmpet Dhuafa.
"Training tersebut meliputi pembahasan Ziswaf (Zakat Infak, Sedakah dan Wakaf), Fiqih minoritas, Fiqih ikhtilaf, pemberdayaan Ziswaf serta berbagai training lainnya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, syiar zakat Ramadan bakal dilakukan di 20 negara yakni Hong Kong, Macau, Korea Selatan, Australia, Amerika, Timor Leste, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Filiphina, Malaysia, Myanmar, Perancis, Italia, Yunani, Suriname, Brunei Darussalam, Taiwan, Inggris dan Jepang.
Fauzi menambahkan, dalam program ini pihaknya bekerjasama dengan berbagai mitra di luar negeri seperti KBRI dan KJRI luar negeri, NGO lokal dan kantor perwakilan Dompet Dhuafa di luar negeri.
Kelak kegiatan para dai tak hanya mengisi kajian, tapi juga menjadi imam salat tarawih dan salat Idul fitri, syiar zakat, juga pembinaan mualaf. Selain itu, juga mengembangkan jaringan dakwah internasional dan menginisiasi Islamic Learning Center.
Tak hanya untuk belahan dunia. Dai tersebut pun melalui Corp dai Dompet Dhuafa bakal memberdayakan 135 dai lokal untuk mengisi seluruh nusantara selama Ramadan melalui sejumlah progra. Di antaranya, Forum Halaqoh Qur’an, Dai Bina Sahabat Pedalaman, Dai Samudra, Bina Santri Lapas, Bina Rohani Pasien, Dai Perkantoran, Dakwah On Air, Dai Komunitas. Sehingga nilai-nilai ziswafpun tersebar luas di setiap penjuru Indonesia.
medcom.id, Jakarta: Dalam bulan Ramadan tahun ini, Dompet Dhuafa kembali kirimkan dai ke luar negeri. Ini merupakan kali kelima, Dompet Dhuafa mengirimkan dai ke luar negeri sejak 2013 lalu. Para dai pun tersebar ke 25 negara.
"Tujuannya yaitu menyampaikan pesan-pesan Islam yang Rahmatan lil 'alamin, Islam yang damai, Islam Nusantara yang moderat. Itu misi utama kita," ujar Direktur DD Imam Rulyawa, Rabu 24 Mei 2017.
Sementara itu, Head of Corp dai Dompet Dhuafa, Ahmad Fauzi Qosim menambahkan, sebelum para dai diberangkatkan ke berbagai negara mereka bakal dilatih lebih dulu oleh Dewan Syariah, Direksi dan Manajemen DOmpet Dhuafa.
"Training tersebut meliputi pembahasan Ziswaf (Zakat Infak, Sedakah dan Wakaf), Fiqih minoritas, Fiqih ikhtilaf, pemberdayaan Ziswaf serta berbagai training lainnya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, syiar zakat Ramadan bakal dilakukan di 20 negara yakni Hong Kong, Macau, Korea Selatan, Australia, Amerika, Timor Leste, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Filiphina, Malaysia, Myanmar, Perancis, Italia, Yunani, Suriname, Brunei Darussalam, Taiwan, Inggris dan Jepang.
Fauzi menambahkan, dalam program ini pihaknya bekerjasama dengan berbagai mitra di luar negeri seperti KBRI dan KJRI luar negeri, NGO lokal dan kantor perwakilan Dompet Dhuafa di luar negeri.
Kelak kegiatan para dai tak hanya mengisi kajian, tapi juga menjadi imam salat tarawih dan salat Idul fitri, syiar zakat, juga pembinaan mualaf. Selain itu, juga mengembangkan jaringan dakwah internasional dan menginisiasi Islamic Learning Center.
Tak hanya untuk belahan dunia. Dai tersebut pun melalui Corp dai Dompet Dhuafa bakal memberdayakan 135 dai lokal untuk mengisi seluruh nusantara selama Ramadan melalui sejumlah progra. Di antaranya, Forum Halaqoh Qur’an, Dai Bina Sahabat Pedalaman, Dai Samudra, Bina Santri Lapas, Bina Rohani Pasien, Dai Perkantoran, Dakwah On Air, Dai Komunitas. Sehingga nilai-nilai ziswafpun tersebar luas di setiap penjuru Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
