Jakarta: Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menilai Pendeta Gilbert Lumoindang tidak melakukan penistaan agama. Ia meminta Gilbert tidak perlu dilaporkan ke polisi atas khotbah yang viral di media sosial.
"Mungkin dia hanyalah bercanda dan tidak ada niat melakukan penistaan ajaran agama Islam," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur kepada wartawan yang dikutip Kamis 18 April 2024.
Gus Fahrur menjelaskan kasus Gilbert hanya perlu dilihat dari kemauannya dalam mengakui kesalahan. Jikalau ia sudah mengakui dan meminta maaf kepada umat Islam, kata Gus Fahrur, itu sudah cukup.
"Saya kira tidak perlu (dipolisikan). Sebaiknya cukup dengan dia meminta maaf kepada umat Islam," ungkap Gus Fahrur.
Baca juga: Pendeta Gilbert Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Video Viral yang Dinilai Singgung Salat
Gus Fahrur berharap semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan apalagi yang berpotensi viral di tengah umum. Kehati-hatian ini menjadi penting untuk mencegah kesalahpahaman yang meluas.
Gilbert sudah menyampaikan permintaan maaf. Ia kemudian menemui sejumlah tokoh Islam untuk memberikan klarifikasi atas video viral. Di antaranya Jusuf Kalla (DK) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garisbawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," kata Pendeta Gilbert kepada wartawan saat ditemui di kediaman JK, Senin, 15 April 2024.
Meski demikian, Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama. Laporan diterima kepolisian pada 16 April 2024 lalu.
Jakarta:
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menilai Pendeta Gilbert Lumoindang tidak melakukan penistaan agama. Ia meminta Gilbert tidak perlu dilaporkan ke polisi atas khotbah yang viral di media sosial.
"Mungkin dia hanyalah bercanda dan tidak ada niat melakukan penistaan ajaran agama Islam," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur kepada wartawan yang dikutip Kamis 18 April 2024.
Gus Fahrur menjelaskan kasus Gilbert hanya perlu dilihat dari kemauannya dalam mengakui kesalahan. Jikalau ia sudah mengakui dan meminta maaf kepada umat Islam, kata Gus Fahrur, itu sudah cukup.
"Saya kira tidak perlu (dipolisikan). Sebaiknya cukup dengan dia meminta maaf kepada umat Islam," ungkap Gus Fahrur.
Baca juga:
Pendeta Gilbert Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Video Viral yang Dinilai Singgung Salat
Gus Fahrur berharap semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan apalagi yang berpotensi viral di tengah umum.
Kehati-hatian ini menjadi penting untuk mencegah kesalahpahaman yang meluas.
Gilbert sudah menyampaikan permintaan maaf. Ia kemudian menemui sejumlah tokoh Islam untuk memberikan klarifikasi atas video viral. Di antaranya Jusuf Kalla (DK) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garisbawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," kata Pendeta Gilbert kepada wartawan saat ditemui di kediaman JK, Senin, 15 April 2024.
Meski demikian, Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama. Laporan diterima kepolisian pada 16 April 2024 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
