medcom.id, Jakarta: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya telah menerjunkan penyelam andal dalam proses pencarian korban Pesawat AirAsia QZ8501. Upaya itu dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi ratusan korban lainnya yang diduga masih terjebak di puing pesawat.
"Kita sudah menerjukan penyelam-penyelam tanguh. Saya berharap penyelam tangguh dapat menghadapi situasi di lapangan," kata Soelistyo dalam konfrensi pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2015).
Saat ini, Basarnas menerjukan 54 penyelam andal untuk mencari bagian pesawat. Soelistyo juga akan menerima tawaran dari Jakarta Divers Club untuk membantu.
"Saya akan perhitungkan, kalau mereka ingin memberikan kontribusi why not, saya akan menerima dan saya atur nanti," terangnya.
Namun, dalam upaya pencarian korban hari ini tim evakuasi korban tak membuahkan hasil karena cuaca buruk dan gelombang air laut yang tinggi.
"Arusnya kuat, antara 5 sampai 6 knot," tambah Soelistyo.
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya telah menerjunkan penyelam andal dalam proses pencarian korban Pesawat AirAsia QZ8501. Upaya itu dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi ratusan korban lainnya yang diduga masih terjebak di puing pesawat.
"Kita sudah menerjukan penyelam-penyelam tanguh. Saya berharap penyelam tangguh dapat menghadapi situasi di lapangan," kata Soelistyo dalam konfrensi pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2015).
Saat ini, Basarnas menerjukan 54 penyelam andal untuk mencari bagian pesawat. Soelistyo juga akan menerima tawaran dari Jakarta Divers Club untuk membantu.
"Saya akan perhitungkan, kalau mereka ingin memberikan kontribusi why not, saya akan menerima dan saya atur nanti," terangnya.
Namun, dalam upaya pencarian korban hari ini tim evakuasi korban tak membuahkan hasil karena cuaca buruk dan gelombang air laut yang tinggi.
"Arusnya kuat, antara 5 sampai 6 knot," tambah Soelistyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
