Jakarta: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memprediksi lonjakan kasus virus korona (covid-19) dalam dua pekan ke depan. Lonjakan akibat unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Saya tidak berharap, tapi kondisi peningkatan paparan kasus covid-19 kemungkinan akan kita temui dan akan sangat tinggi," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam Webinar HUT Ke-56 Partai Golkar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Zaki mengungkapkan ada temuan klaster unjuk rasa di Kabupaten Tangerang. Jumlahnya mencapai delapan orang. Hasil tersebut berdasarkan pengecekan usai unjuk rasa, 6-8 Oktober 2020.
Politikus Golkar itu menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 akibat klaster unjuk rasa. Pihaknya gencar melakukan pelacakan.
"Ada beberapa pabrik yang kami tracing dan tracking dari unjuk rasa tersebut," ungkap dia.
(Baca: Pemerintah Ingatkan Klaster Baru Covid-19 saat Demonstrasi)
Pemkab Tangerang juga akan menambah kapasitas tempat perawatan. Jumlah ruangan perawatan yang tersedia di Kabupaten Tangerang mencapai 380 kamar.
Pemkab Tangerang juga menyediakan tempat isolasi mandiri bagi pasien virus korona kategori orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin. Tempat isolasi mandiri ini bisa menampung 200 lebih pasien.
"Jadi jangan khawatir, walau ditemukan banyak yang positif, tapi dengan penanganan tepat dan perawatan yang cepat mudah-mudahan masyarakat yang terpapar ini bisa kita sembuhkan dengan segera," tutur dia.
Zaki menuturkan Pemkab Tangerang juga terus memasifkan kampanye 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Mungkin ditambah lagi dengan M ke-4, menghindari Kerumunan. Nah ini yang terjadi di Kabupaten Tangerang," ujar dia.
Jakarta: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memprediksi lonjakan kasus
virus korona (covid-19) dalam dua pekan ke depan. Lonjakan akibat unjuk rasa
Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Saya tidak berharap, tapi kondisi peningkatan paparan kasus covid-19 kemungkinan akan kita temui dan akan sangat tinggi," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam Webinar HUT Ke-56 Partai Golkar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Zaki mengungkapkan ada temuan klaster unjuk rasa di Kabupaten Tangerang. Jumlahnya mencapai delapan orang. Hasil tersebut berdasarkan pengecekan usai unjuk rasa, 6-8 Oktober 2020.
Politikus Golkar itu menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 akibat klaster unjuk rasa. Pihaknya gencar melakukan pelacakan.
"Ada beberapa pabrik yang kami
tracing dan
tracking dari unjuk rasa tersebut," ungkap dia.
(Baca:
Pemerintah Ingatkan Klaster Baru Covid-19 saat Demonstrasi)
Pemkab Tangerang juga akan menambah kapasitas tempat perawatan. Jumlah ruangan perawatan yang tersedia di Kabupaten Tangerang mencapai 380 kamar.
Pemkab Tangerang juga menyediakan tempat isolasi mandiri bagi pasien virus korona kategori orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin. Tempat isolasi mandiri ini bisa menampung 200 lebih pasien.
"Jadi jangan khawatir, walau ditemukan banyak yang positif, tapi dengan penanganan tepat dan perawatan yang cepat mudah-mudahan masyarakat yang terpapar ini bisa kita sembuhkan dengan segera," tutur dia.
Zaki menuturkan Pemkab Tangerang juga terus memasifkan
kampanye 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Mungkin ditambah lagi dengan M ke-4, menghindari Kerumunan. Nah ini yang terjadi di Kabupaten Tangerang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
