Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menandatangani MoU penegakan hukum kejahataninternasional dengan salah satu negara di Asia Tengara. Foto: Istimewa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menandatangani MoU penegakan hukum kejahataninternasional dengan salah satu negara di Asia Tengara. Foto: Istimewa.

Kapolri Teken MoU Penegakan Hukum Kejahatan Internasional dengan 6 Negara

Anggi Tondi Martaon • 22 Agustus 2023 10:27
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) terkait pencegahan dan penegakan hukum terhadap kejahatan lintas-negara atau transnational crime. Hal itu dilakukan di sela pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
MoU itu ditandatangani dengan enam negara. Mereka adalah Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Malaysia.
 
"Dalam jalannya diskusi, kita harus selalu mengingat bahwa keamanan rakyat dan stabilitas kawasan menjadi prioritas utama demi mewujudkan kemakmuran bagi ASEAN," kata Sigit melalui keterangan tertulis, Selasa, 22 Agustus 2923.

Jenderal bintang empat itu menyampaikan negara di ASEAN sama-sama menghadapi musuh bersama. Yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas, kedaulatan, dan hukum yang berlaku di suatu negara.
 
"Kita telah menyaksikan, bahwa kejahatan lintas negara telah merubah modus operandinya, termasuk mengambil keuntungan dari celah yang ada dan perkembangan teknologi," ujar Sigit. 
 
Menurut dia, setiap negara harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam penegakan hukum mencegah serta memberangus praktik kejahatan lintas negara. Hal itu menjadi kunci. 
 
"Guna memperkuat komitmen untuk memberantas dan menanggulangi kejahatan transnasional, kita harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, dengan tetap menghargai hukum dan aturan yang berlaku di masing-masing negara," ucap Sigit. 
 
Baca juga: Kapolri Yakin Kolaborasi Antarnegara Tutup Celah Kejahatan Transnasional

Menurut Sigit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menekankan  ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai. Serta jangkar bagi stabilitas dunia.
 
Kemudian, harus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak bertindak sebagai proxy bagi siapapun. Harus menjadi kawasan yang bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta demokrasi.
 
"Harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif dan berkelanjutan," tutur Sigit menyampaikan komitmen Presiden Jokowi. 
 
Sigit meyakini pertemuan AMMTC bakal menjadi sarana dan mekanisme yang berarti di kawasan. Diyakini, kuatnya komitmen antar-negara bakal menghasilkan capaian dan upaya konkret terhadap kepentingan di dalam dan di luar kawasan.
 
"Dalam rapat yang terhormat ini, izinkan saya menegaskan kembali pentingnya komunikasi dan kerja sama menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan. Dukungan, ide, dan kontribusi berharga anda dalam pertemuan ini akan bermanfaat bagi hasil pertemuan ini," tutup Sigit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan