Optimalkan Pengelolaan Sampah, Gerakan Daur Ulang Mesti Digencarkan

Jakarta: Optimalisasi pengelolaan sampah menjadi ujung tombak pelestarian lingkungan. Hal tersebut dinilai dapat didukung penuh melalui gerakan daur ulang sampah. "Pengelolaan sampah melalui daur ulang dapat menghasilkan ekonomi sirkular. Sebab, sampah dapat kembali memiliki nilai manfaat dan tidak ada sumber daya yang terbuang percuma," ujar Perwakilan Redme, Ramond Donny Adam, di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023. Hal tersebut yang membuat Redme menggencarkan kegiatan daur ulang sampah. Salah satunya saat puncak peringatan Bulan Bung Karno di GBK. Dalam pengelolaan dan daur ulang sampah, Redme menggandeng sejumlah pihak, seperti start up aplikasi layanan daur ulang sampah Octopus. Kemudian, komunitas Juang dari Jawa Tengah dan Anak Muda Banteng Utara. Tak jarang, Redme menggandeng seniman dalam proses daur ulang sampah. "Itu kolaborasi bersama tiga ribu orang," ujar Donny.   Dia mengatakan sampah yang dikumpulkan dipilah terlebih dahulu. Kemudian, digolongkan sampah plastik dan sampah sisa makanan. Donny mencontohkan proses pengumpulan sampah saat puncak perayaan Bulan Bung Karno. Menurut dia, ada potensi empat ton sampah plastik di acara dengan 100 ribu pengunjung itu. Perwakilan DPP Banteng Muda Indonesia (BMI), Patricia Hutapea, mengatakan daur ulang sampah melibatkan Dinas Lingkungan Hidup. Dia berharap hal ini menjadi contoh sinergi antarpihak. “Gotong royongnya itu dengan berbagai elemen, antara komunitas. Itu untuk mencapai sirkulan ekonomi,” ucap Patricia. Redme merupakan alat kreativitas yang terintegrasi dengan Media Pintar Perjuangan (MPP). MPP adalah aplikasi berbasis digital yang dijadikan sarana perjuangan. Aplikasi tersebut diinisiasi Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo.