EVOS Manay Bagikan Pengalamannya Bisa Tanya Langsung ke Anies Soal Esports

Jakarta: Muhammad Farchan “Manay” Ridha membagikan pengalamannya ketika mendapat kesempatan langsung bertanya kepada Anies Baswedan di acara Desak Anies Semarang Senin malam, 5 Februari 2024. Mantan juara dunia Free Fire World Cup 2019 di Bangkok, Thailand bersama Evos Devine itu mengaku gugup. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @evos.manay, sosok yang akrab disapa EVOS Manay ini membagikan pengalamannya. Manay mengaku lebih gugup saat bertanya langsung ke Anies dibanding ketika turnamen dunia.  Meski begitu ia bersyukur bisa bertemu dengan Anies dan menyampaikan pertanyaan terkait esports. “Sangat bersyukur bisa bertemu Beliau @aniesbaswedan, 2019 bertanding di Thailand rasa gugupnya kalah dibandingkan bertanya soal esports kepada Abah langsung di depan beliau di acara desak Anies malam ini,” tulis Manay dalam caption unggahannya yang berfoto bareng Anies seperti dilihat Medcom.id, Selasa, 6 Februari 2024. (Evos Manay bagikan pengalamannya bertanya langsung ke Anies sumber: tangakapan layar) Dalam postingan lainnya, Manay yang pernah menjadi pelatih EVOS Devine ini juga menceritakan bagaimana ia akhirnya memutuskan untuk datang ke acara Desak Anies yang berlangsung MAC Ballroom Semarag, Jalan Majapahit, Gayamsari, Kota Semarang. Keputusan tersebut ia ambil setelah tiga kali melihat debat capres. “Setelah 3x nonton debat capres, dan sebagai warga negara yang memiliki hak politik dan pelaku esports. Akhirnya, memutuskan untuk menempuh perjalanan dari JKT - SMG demi menceritakan keresahan dan topik yang jarang tersentuh. Yaitu, masa depan esports di mata @aniesbaswedan,” jelasnya. Dalam sesi tanya jawab bersama, Manay menanyakan program calon presiden nomor urut 1 itu untuk industri dan komunitas esports. “Apa program bapak untuk industri esports dan komunitas esports secara keseluruhan supaya ke depan tumbuh lebih dan pelakunya mendapat manfaat lebih dari sebelumnya,” tanya Manay. Menjawab pertanyaan Manay tersebut Anies mengatakan yang nomor satu adalah pengakuan dari negara. Pasangan Muhaimin Iskandar itu menjelaskan negara harus mengakui esports sebagai salah satu bidang olahraga yang memiliki prospek baik di masa depan.  “Negara harus mengakui bahwa esports adalah bagian sports yang punya potensi berkembang yang sangat besar. Jika itu diakui turunannya adalah KEMUDAHAN supaya bisa berprestasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan fasilitas penunjang,” jawab Anies.   Anies menambahkan negara jangan merasa paling tahu. Untuk itu guna menumbuhkan ekosistem game di Indonesia perlu duduk bareng. “Datang dan bicara ke komunitas gamer. Siapa ini? developer game, publisher game, stakeholder di industri ini.Lalu RUMUSKAN apa yang dibutuhkan agar ekosistem gamer akan tumbuh di Indonesia. Setelah itu ada pemerintah siapkan regulasinya, siapkan fiskalnya,” beber Anies. Dengan begitu ia yakin rekrutmen talenta-talenta gamer akan berjalan. Selain itu, prestasi juga akan muncul dari player-player Indonesia. Anies mengatakan negara juga harus memberi apresiasi dan reward kepada atlet esports yang berprestasi di kancah internasional.