Jakarta: Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat untuk mendorong pemerintah dalam melahirkan upaya penangan polusi. Salah satu yang perlu ditekankan ialah kosistensi pemerintah dalam transisi energi terhadap angkutan umum.
"Jika di perkotaan transportasi umum ditata secara serius, maka ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta menekan emisi dan polusi," ujar Sudirman Said saat menyampaikan materi dalam acara Biru Voices Ambassadors 2024, dikutip Selasa, 23 Juli 2024.
Sudirman menilai transisi pemerintah saat ini menjadi waktu yang tepat dalam memberikan advokasi kepada pemangku kebijakan. Sehingga pemerintahan ke depan ada upaya serius menangani polusi udara.
"Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita," jelasnya.
Selain itu, masyarakat, harus memiliki kesadaran dalam mewujudkan kebersihan udara. Ia memandang perlu ada kampanye kebersihan udara secara masif yang dipelopori oleh ibu rumah tangga.
"Itu sangat baik karena inisiatornya para ibu-ibu muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kualitas hidup anak dan keluarga," terangnya.
Sementara itu, Co-Founder Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bicara Udara ,Novita Natalia menekankan peran penting orang tua dalam ranah kebijakan lingkungan. Mereka memiliki peran penting penting dalam melahirkan generasi yang berkualitas.
"Peran orang tua dalam ranah kebijakan sering kali tidak dilibatkan, padahal merekalah yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas," terang Novita.
Novita menyebut keresahan orang tua terhadap polusi udara menjadi latar belakang utama dilibatkannya mereka dalam acara Biru Voices 2024. Dampak polusi udara yang mengganggu kesehatan anak dan keluarga menjadi fokus utama gerakan ini.
Jakarta: Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat untuk mendorong pemerintah dalam melahirkan upaya penangan
polusi. Salah satu yang perlu ditekankan ialah kosistensi pemerintah dalam
transisi energi terhadap angkutan umum.
"Jika di perkotaan transportasi umum ditata secara serius, maka ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta menekan emisi dan polusi," ujar Sudirman Said saat menyampaikan materi dalam acara Biru Voices Ambassadors 2024, dikutip Selasa, 23 Juli 2024.
Sudirman menilai transisi pemerintah saat ini menjadi waktu yang tepat dalam memberikan advokasi kepada pemangku kebijakan. Sehingga pemerintahan ke depan ada upaya serius menangani polusi udara.
"Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita," jelasnya.
Selain itu, masyarakat, harus memiliki kesadaran dalam mewujudkan kebersihan udara. Ia memandang perlu ada kampanye kebersihan udara secara masif yang dipelopori oleh ibu rumah tangga.
"Itu sangat baik karena inisiatornya para ibu-ibu muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kualitas hidup anak dan keluarga," terangnya.
Sementara itu, Co-Founder Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bicara Udara ,Novita Natalia menekankan peran penting orang tua dalam ranah kebijakan lingkungan. Mereka memiliki peran penting penting dalam melahirkan generasi yang berkualitas.
"Peran orang tua dalam ranah kebijakan sering kali tidak dilibatkan, padahal merekalah yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas," terang Novita.
Novita menyebut keresahan orang tua terhadap polusi udara menjadi latar belakang utama dilibatkannya mereka dalam acara Biru Voices 2024. Dampak polusi udara yang mengganggu kesehatan anak dan keluarga menjadi fokus utama gerakan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
