Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memerintahkan para tokoh agama terus mengutamakan narasi kerukunan dalam menyiarkan agama kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan tidak menyebarkan narasi konflik yang mengakibatkan terjadinya kebencian dan permusuhan.
“Yang perlu dijaga juga adalah cara-cara penyiaran agama (dakwah agama) dari masing-masing agama,” kata Ma’ruf saat menjadi pembicara kunci dalam Halaqah Kebangsaan I Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022.
Menurut Ma’ruf, perdamaian dan kerukunan merupakan unsur utama terciptanya persatuan nasional. Ini sebagai prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional demi mewujudkan Indonesia adil, maju, dan sejahtera.
“Karena itu, perdamaian dan kerukunan tersebut harus terus kita rawat dan lestarikan, dan salah satunya dengan terus menggemakan nilai-nilai moderasi dalam beragama sesuai dengan prinsip wasathiyah,” jelas Ma'ruf.
Baca: 364 Terduga Teroris Ditangkap Selama 2021
Ma’ruf menyampaikan Indonesia berupaya menangkal radikalisme yang bisa memunculkan ekstremisme dan terorisme. Kedua aksi ini dapat merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini.
"Ini harus kita cegah bersama. Di sinilah pentingnya peran ulama,” jelasnya.
Ma’ruf mengakui ulama tidak bisa berjuang sendiri dalam menangkal paham radikalisme di masyarakat. Apalagi saat ini paham radikal-terorisme mudah menyebar melalui media sosial.
“Karena itu peran keluarga, guru, masyarakat luas sangat penting dalam upaya kolaborasi mencegah masuk dan menyebarnya paham radikal-terorisme,” ujar dia.
Ma’ruf menyebutkan Peraturan Presiden No.7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme 2020-2024 menjadi acuan untuk memperkuat kolaborasi antara kementerian/lembaga. Begitu juga memperkokoh kerja sama antar pemerintah daerah, para ulama maupun ormas Islam, termasuk BPET-MUI, untuk mencegah dan menanggulangi paham radikal-terorisme.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma’ruf Amin memerintahkan para
tokoh agama terus mengutamakan narasi kerukunan dalam menyiarkan agama kepada masyarakat. Tokoh agama diharapkan tidak menyebarkan narasi konflik yang mengakibatkan terjadinya
kebencian dan permusuhan.
“Yang perlu dijaga juga adalah cara-cara penyiaran agama (dakwah agama) dari masing-masing agama,” kata Ma’ruf saat menjadi pembicara kunci dalam Halaqah Kebangsaan I Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022.
Menurut Ma’ruf, perdamaian dan kerukunan merupakan unsur utama terciptanya persatuan nasional. Ini sebagai prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional demi mewujudkan Indonesia adil, maju, dan sejahtera.
“Karena itu, perdamaian dan kerukunan tersebut harus terus kita rawat dan lestarikan, dan salah satunya dengan terus menggemakan nilai-nilai moderasi dalam beragama sesuai dengan prinsip wasathiyah,” jelas Ma'ruf.
Baca:
364 Terduga Teroris Ditangkap Selama 2021
Ma’ruf menyampaikan Indonesia berupaya menangkal
radikalisme yang bisa memunculkan ekstremisme dan terorisme. Kedua aksi ini dapat merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini.
"Ini harus kita cegah bersama. Di sinilah pentingnya peran ulama,” jelasnya.
Ma’ruf mengakui ulama tidak bisa berjuang sendiri dalam menangkal paham radikalisme di masyarakat. Apalagi saat ini paham radikal-terorisme mudah menyebar melalui media sosial.
“Karena itu peran keluarga, guru, masyarakat luas sangat penting dalam upaya kolaborasi mencegah masuk dan menyebarnya paham radikal-terorisme,” ujar dia.
Ma’ruf menyebutkan Peraturan Presiden No.7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme 2020-2024 menjadi acuan untuk memperkuat kolaborasi antara kementerian/lembaga. Begitu juga memperkokoh kerja sama antar pemerintah daerah, para ulama maupun ormas Islam, termasuk BPET-MUI, untuk mencegah dan menanggulangi paham radikal-terorisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)
