Jakarta: Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di Filipina dijadwalkan tiba di Indonesia, Selasa malam, 30 Maret 2021. TNI membantu penyelamatan hingga pemulangan keempat WNI tersebut.
“Pesawat akan transit di Singapura dan diperkirakan tiba di Indonesia pukul 22.00 WIB,” kata Atase Pertahanan Indonesia di Manila, Filipina, Kolonel Marinir Muhammad Reza Suud, dalam keterangan seperti dikutip Medcom.id, Selasa, 20 Maret 2021.
Reza mengatakan identitas WNI itu, yakni Arizal Kasta Miran, 30; Arsad bin Dahlan, 41; Andi Riswanto, 26; dan Khairuldin bin Yai Kii, 15. Keempatnya sudah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila sejak 23 Maret 2021.
Mereka diserahkan Panglima Armed Forces of the Philippines, Letjen Cirilito Sobejana, didampingi pimpinan The Philippines National Police (PNP) Letjen Guillermo Eleazar kepada Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Manila, Widya Rahmanto, sebagai wakil pemerintah Indonesia.
Baca: Filipina Tangkap 9 Perempuan Terkait Rencana Peledakan Markas Militer
"Tentunya penyelamatan WNI tidak terlepas dari kerja sama intelijen oleh BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI dengan militer Filipina (AFP),” papar Reza.
Para WNI itu pulang dengan didampingi Reza dan Kepala Protokol dan Konsuler KBRI Isman Pasha. Mereka pulang ke Indonesia menggunakan pesawat Jet Star.
Keempat WNI tersebut diculik Abu Sayyaf pada awal 2020. Saat itu, ada lima WNI dari Wakatobi yang diculik Abu Sayyaf. Seorang WNI lainnya gagal diselamatkan karena ditemukan tewas pada September 2020. Kini, sudah tidak ada lagi sandera WNI yang disekap Abu Sayyaf.
Pemerintah Indonesia berterima kasih atas usaha Filipina menyelamatkan para WNI itu. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, menegaskan keberhasilan penyelamatan ini hasil kerja keras pemerintah Indonesia dan Filipina.
"Keempat WNI secara umum dalam kondisi sehat dan saat ini dalam penanganan KBRI Manila sambil menunggu proses persiapan kepulangan ke Tanah Air," kata Judha dalam keterangan pers, Selasa, 23 Maret 2021.
Jakarta: Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) korban
penculikan kelompok
Abu Sayyaf di Filipina dijadwalkan tiba di Indonesia, Selasa malam, 30 Maret 2021. TNI membantu penyelamatan hingga pemulangan keempat WNI tersebut.
“Pesawat akan transit di Singapura dan diperkirakan tiba di Indonesia pukul 22.00 WIB,” kata Atase Pertahanan Indonesia di Manila, Filipina, Kolonel Marinir Muhammad Reza Suud, dalam keterangan seperti dikutip
Medcom.id, Selasa, 20 Maret 2021.
Reza mengatakan identitas WNI itu, yakni Arizal Kasta Miran, 30; Arsad bin Dahlan, 41; Andi Riswanto, 26; dan Khairuldin bin Yai Kii, 15. Keempatnya sudah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila sejak 23 Maret 2021.
Mereka diserahkan Panglima Armed Forces of the Philippines, Letjen Cirilito Sobejana, didampingi pimpinan The Philippines National Police (PNP) Letjen Guillermo Eleazar kepada Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Manila, Widya Rahmanto, sebagai wakil pemerintah Indonesia.
Baca:
Filipina Tangkap 9 Perempuan Terkait Rencana Peledakan Markas Militer
"Tentunya penyelamatan WNI tidak terlepas dari kerja sama intelijen oleh BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI dengan militer Filipina (AFP),” papar Reza.
Para WNI itu pulang dengan didampingi Reza dan Kepala Protokol dan Konsuler KBRI Isman Pasha. Mereka pulang ke Indonesia menggunakan pesawat Jet Star.
Keempat WNI tersebut diculik Abu Sayyaf pada awal 2020. Saat itu, ada lima WNI dari Wakatobi yang diculik Abu Sayyaf. Seorang WNI lainnya gagal diselamatkan karena ditemukan tewas pada September 2020. Kini, sudah tidak ada lagi sandera WNI yang disekap Abu Sayyaf.
Pemerintah Indonesia berterima kasih atas usaha Filipina menyelamatkan para WNI itu. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, menegaskan keberhasilan penyelamatan ini hasil kerja keras pemerintah Indonesia dan Filipina.
"Keempat WNI secara umum dalam kondisi sehat dan saat ini dalam penanganan KBRI Manila sambil menunggu proses persiapan kepulangan ke Tanah Air," kata Judha dalam keterangan pers, Selasa, 23 Maret 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
