Jakarta: Jembatan Cincin Lama di Tuban, Jawa Timur, Ambrol Selasa siang, 17 April 2018. Padahal mega proyek yang dibangun melalui program pembangunan lima tahun ini diyakini masih laik fungsi.
Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Zarkasi mengatakan, jembatan tersebut seharusnya bertahan hingga 100 tahun. Itu terhitung sejak konstruksi jembatan mulai difungsikan pada akhir tahun 1970.
"Secara teoritis 50 tahun tapi bukan berarti 50 tahun mati. Jika dengan cara dirawat bisa lebih dari 100 tahun kalau pemeliharaannya bagus," kata Iwan di gedung Bina Marga, Jakarta Selatan, Selasa, 17 April 2018.
Baca: Truk Diduga jadi Penyebab Jembatan Widang Ambruk
Iwan mengklaim pihaknya selalu merawat Jembatan Cincin Lama secara berkala dan rutin. Proses perbaikan rutin sudah dilakukan pada tahun lalu. Sementara peremajaan berkala dilakukan setiap lima sampai sepuluh tahun sekali.
"Tahun lalu kita cek bautnya. Penurunan konstruksi jembatan berapa persen kita rutin lakukan pengecekkan," jelas Iwan.
Sebelumnya Jembatan Cincin Lama, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ambruk sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa, 17 April 2018. Penyebab ambruknya jembatan diduga karena kelebihan beban kendaraan yang melintas.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menuturkan jembatan tersebut memiliki kapasitas beban sekitar 45 Ton.
Baca: Kapolda: Jembatan Widang Sudah Tua
Namun, saat kejadian berlangsung, tiga unit truk yang diketahui melebihi beban maksimal daya tampung jembatan sedang melintasi jembatan kala itu.
"Data yang ada tiga. Dua truk berisi pasir dan satu limbah smelter," ujar Arie.
Arie memperkirakan, beban ketiga truk tersebut ternyata memiliki beban sekitar 120 ton. Walhasil konstruksi jembatan tak kuasa menahan beban yang melintas hingga akhirnya jembatan ambrol dan tiga truk terjun ke sungai.
Jakarta: Jembatan Cincin Lama di Tuban, Jawa Timur, Ambrol Selasa siang, 17 April 2018. Padahal mega proyek yang dibangun melalui program pembangunan lima tahun ini diyakini masih laik fungsi.
Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Zarkasi mengatakan, jembatan tersebut seharusnya bertahan hingga 100 tahun. Itu terhitung sejak konstruksi jembatan mulai difungsikan pada akhir tahun 1970.
"Secara teoritis 50 tahun tapi bukan berarti 50 tahun mati. Jika dengan cara dirawat bisa lebih dari 100 tahun kalau pemeliharaannya bagus," kata Iwan di gedung Bina Marga, Jakarta Selatan, Selasa, 17 April 2018.
Baca:
Truk Diduga jadi Penyebab Jembatan Widang Ambruk
Iwan mengklaim pihaknya selalu merawat Jembatan Cincin Lama secara berkala dan rutin. Proses perbaikan rutin sudah dilakukan pada tahun lalu. Sementara peremajaan berkala dilakukan setiap lima sampai sepuluh tahun sekali.
"Tahun lalu kita cek bautnya. Penurunan konstruksi jembatan berapa persen kita rutin lakukan pengecekkan," jelas Iwan.
Sebelumnya Jembatan Cincin Lama, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ambruk sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa, 17 April 2018. Penyebab ambruknya jembatan diduga karena kelebihan beban kendaraan yang melintas.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menuturkan jembatan tersebut memiliki kapasitas beban sekitar 45 Ton.
Baca:
Kapolda: Jembatan Widang Sudah Tua
Namun, saat kejadian berlangsung, tiga unit truk yang diketahui melebihi beban maksimal daya tampung jembatan sedang melintasi jembatan kala itu.
"Data yang ada tiga. Dua truk berisi pasir dan satu limbah smelter," ujar Arie.
Arie memperkirakan, beban ketiga truk tersebut ternyata memiliki beban sekitar 120 ton. Walhasil konstruksi jembatan tak kuasa menahan beban yang melintas hingga akhirnya jembatan ambrol dan tiga truk terjun ke sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
