medcom.id, Bogor: Ita Yuniar, istri terduga teroris Sunakim alias Afif, meninggalkan kontrakannya sehari setelah peristiwa, yakni Jumat, 15 Januari pagi. Informasi yang dihimpun, Ita bersama keluarganya datang dan pergi dari kontrakannya di Kampung Sukamanah RT 04/RW 02, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan membawa bungkusan hitam berukuran besar.
Nia Suniasari, 21, warga yang tinggal di dekat kontrakan Afif, mengatakan Ita bersama keluarganya datang Selasa, 12 Januari. Meski begitu, Nia tidak mengetahui dengan jelas jumlah bungkusan hitam (seukuran kantong plastik yang biasa digunakan untuk sampah) yang dibawa. "Ada beberapa bungkusan besar hitam, selebihnya peralatan rumah tangga seperti biasa saja," ujar Nia di rumah kontrakannya.
Ita mengontrak di sebuah kontrakan sederhana bercat krem. Di komplek kontrakan ini terdapat tiga rumah petak yang salah satunya diisi Nia.
Saat pertama mengontrak, Ita dibantu empat orang laki-laki dan satu perempuan. Nia menuturkan tidak ada ciri-ciri mencurigakan dari keempat laki-laki itu. "Yang berlima pergi. Malam itu (Selasa) yang perempuan (Ita) bersama adik perempuannya dan anaknya langsung menginap," kata dia.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Waroh, 38, menyebutkan Ita bersama keluarganya pergi meninggalkan kontrakan pada Jumat pagi dengan membawa satu bungkusan hitam. "Kalau yang saya lihat, (Ita) hanya bawa satu bungkusan karung," kata Waroh.
medcom.id, Bogor: Ita Yuniar, istri terduga teroris Sunakim alias Afif, meninggalkan kontrakannya sehari setelah peristiwa, yakni Jumat, 15 Januari pagi. Informasi yang dihimpun, Ita bersama keluarganya datang dan pergi dari kontrakannya di Kampung Sukamanah RT 04/RW 02, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan membawa bungkusan hitam berukuran besar.
Nia Suniasari, 21, warga yang tinggal di dekat kontrakan Afif, mengatakan Ita bersama keluarganya datang Selasa, 12 Januari. Meski begitu, Nia tidak mengetahui dengan jelas jumlah bungkusan hitam (seukuran kantong plastik yang biasa digunakan untuk sampah) yang dibawa. "Ada beberapa bungkusan besar hitam, selebihnya peralatan rumah tangga seperti biasa saja," ujar Nia di rumah kontrakannya.
Ita mengontrak di sebuah kontrakan sederhana bercat krem. Di komplek kontrakan ini terdapat tiga rumah petak yang salah satunya diisi Nia.
Saat pertama mengontrak, Ita dibantu empat orang laki-laki dan satu perempuan. Nia menuturkan tidak ada ciri-ciri mencurigakan dari keempat laki-laki itu. "Yang berlima pergi. Malam itu (Selasa) yang perempuan (Ita) bersama adik perempuannya dan anaknya langsung menginap," kata dia.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Waroh, 38, menyebutkan Ita bersama keluarganya pergi meninggalkan kontrakan pada Jumat pagi dengan membawa satu bungkusan hitam. "Kalau yang saya lihat, (Ita) hanya bawa satu bungkusan karung," kata Waroh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
