medcom.id, Surabaya: Data antemortem penumpang dan kru AirAsia QZ8501 yang sudah berada di tangan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur belum lengkap. Dari 162 orang, data antemortem yang belum didapat tinggal satu lagi.
Data yang belum ada yakni milik co-pilot Remi Emmanuel Plesel, warga Perancis. Tim DVI telah menghubungi Kedutaan Besar Perancis, tapi jawabannya pun senada. Kedubes Perancis kesusahan mengumpulkan data karena keluarga Plesel tak bermukim di Negeri Napoleon.
"Domisili keluarga Plesel di Kepulauan Karibia. Kami sudah hubungi interpol untuk minta bantuan mencarikan data, AirAsia juga akan membantu. Kami masih menunggu satu hingga dua hari ke depan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, di Posko Mortem Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Sementara itu, hingga hari ini, tim DVI Polda Jatim sudah mengumpulkan sample DNA dari keluarga 128 penumpang QZ8501, sehingga tinggal 34 sampel yang belum terhimpun.
Menurut dia, data antemortem dan sampel DNA keluarga segaris sangat penting untuk dicocokkan dengan data postmortem yang didapat dari identifikasi jenazah. Apalagi, kondisi jenazah berbeda-beda setelah beberapa hari di laut.
"Sudah ada pembusukan, bahkan bahkan sidik jarinya rusak sehingga menyulitkan identifikasi," ujar Awi.
Hingga hari ini telah ada 30 jenazah dari korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Dari 10 jenazah sebelumnya telah tiba di Surabaya. Hari ini, Jumat (2/1/2015), jumlah korban yang diterbangkan ke Surabaya bertambah 10 lagi. Identifikasi 10 jenazah yang baru tiba ini direncanakan esok pagi, Sabtu (3/1/2015)
medcom.id, Surabaya: Data antemortem penumpang dan kru AirAsia QZ8501 yang sudah berada di tangan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur belum lengkap. Dari 162 orang, data antemortem yang belum didapat tinggal satu lagi.
Data yang belum ada yakni milik co-pilot Remi Emmanuel Plesel, warga Perancis. Tim DVI telah menghubungi Kedutaan Besar Perancis, tapi jawabannya pun senada. Kedubes Perancis kesusahan mengumpulkan data karena keluarga Plesel tak bermukim di Negeri Napoleon.
"Domisili keluarga Plesel di Kepulauan Karibia. Kami sudah hubungi interpol untuk minta bantuan mencarikan data, AirAsia juga akan membantu. Kami masih menunggu satu hingga dua hari ke depan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, di Posko Mortem Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Sementara itu, hingga hari ini, tim DVI Polda Jatim sudah mengumpulkan sample DNA dari keluarga 128 penumpang QZ8501, sehingga tinggal 34 sampel yang belum terhimpun.
Menurut dia, data antemortem dan sampel DNA keluarga segaris sangat penting untuk dicocokkan dengan data postmortem yang didapat dari identifikasi jenazah. Apalagi, kondisi jenazah berbeda-beda setelah beberapa hari di laut.
"Sudah ada pembusukan, bahkan bahkan sidik jarinya rusak sehingga menyulitkan identifikasi," ujar Awi.
Hingga hari ini telah ada 30 jenazah dari korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Dari 10 jenazah sebelumnya telah tiba di Surabaya. Hari ini, Jumat (2/1/2015), jumlah korban yang diterbangkan ke Surabaya bertambah 10 lagi. Identifikasi 10 jenazah yang baru tiba ini direncanakan esok pagi, Sabtu (3/1/2015)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
