Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan/MI/Susanto
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan/MI/Susanto

Indonesia Diyakini Mampu Bersaing

Achmad Zulfikar Fazli • 16 Agustus 2017 12:30
medcom.id, Jakarta: Indonesia dinilai mampu bersaing dalam berbagai bidang dengan negara-negara lain. Indonesia memiliki anak muda yang menjadi sumber kekuatan luar biasa kemajuan bangsa.
 
“Kita harus percaya pada kekuatan bangsa kita sendiri. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kita mampu untuk meraih kemajuan. Dulu kita takut terhadap masuknya bank-bank asing ke negeri kita. Ternyata bank-bank nasional kita mampu bersaing dan kini telah menjadi bank-bank yang besar, dan modern. Kita memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa yakni anak-anak muda,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan DPD RI dan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
 
Menurut Jokowi, sudah banyak capaian yang diukir anak muda untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Capaian tersebut antara lain menjadi juara olimpiade matematika, fisika, dan biologi. Anak-anak muda Indonesia, kata dia, juga telah menunjukkan prestasinya mulai menjadi juara hafidz Alquran, berprestasi dalam karya robotik, sangat inovatif sebagai start-up, dan kreatif dalam berkesenian sampai di panggung-panggung dunia.

“Demikian pula dengan industri kreatif dan film-film nasional kita, yang banyak digerakkan oleh anak-anak muda, semakin digemari dan ditonton oleh banyak orang,” kata bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
 
Namun, ia mengingatkan segala capaian itu jangan membuat semua pihak terlena dan cepat puas diri. Masih banyak pekerjaan belum tuntas.
 
“Masih banyak janji kemerdekaan yang harus kita tunaikan,” tegas bekas Wali Kota Solo itu.
 
Menurut Jokowi, Indonesia tak mungkin maju bila kesejahteraan rakyat belum merata. Masih ada rumah rakyat di seluruh pelosok nusantara tidak menikmati aliran listrik dan biaya logistik mahal.
 
Ia pun memandang Indonesia tak mungkin menjadi Poros Maritim Dunia bila tidak mempunyai pelabuhan-pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal besar pengangkut produk-produk lokal. “Tidak akan mungkin menjadi bangsa yang berdaulat di bidang pangan, kalau jumlah bendungan dan saluran irigasi yang mengairi lahan-lahan pertanian kita di seluruh penjuru Tanah Air, sangat terbatas,” jelas Jokowi.
 
Jokowi menilai Indonesia sedang menghadapi tantangan terbebas dari jebakan sumber daya alam. Setelah selesainya booming migas di tahun 1970an, selesainya booming kayu di tahun 1990an, era booming mineral juga telah berakhir. Bahkan, kata dia, beberapa komoditas lainnya merosot tajam. “Karena itu kita harus berubah,” tegas dia.
 
Ia menegaskan, Indonesia harus menyelesaikan segala tantangan dengan cepat. Indonesia harus tegas menjaga kedaulatan NKRI, perairan, perbatasan, hingga sumber daya manusia.
 
Semua pihak harus berani melawan pencurian sumber daya laut. Penenggelaman kapal yang dilakukan pemerintah menjadi bukti perlindungan nelayan Indonesia.
 
Seluruh warga Indonesia pun harus berani menjaga setiap jengkal bumi pertiwi untuk kemakmuran rakyat.  “Kita berani bubarkan Petral. Kita berani alihkan subsidi untuk hal-hal yang produktif. Kita tegas menyatakan perang pada bandar-bandar narkoba yang merusak masa depan generasi muda kita. Kita harus tegas menghadapi infiltrasi ideologi seperti ekstrimisme, radikalisme, terorisme yang merusak sendi-sendi negara kita,” ucap Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan