medcom.id, Jakarta: Sebanyak 32 guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mendatangi gedung MPR. 
Kedatangan mereka diterima oleh anggota MPR dari Fraksi Nasdem yang juga anggota Badan Penganggaran MPR Fadholi, Kabiro Humas Siti Fauziah, Kabag Pemberitaan Hulembaga dan Layanan Informasi Rharas Esthining Palupi, dan Kepala Bagian Perpustakaan Roosiah Yuniarsiah.
“Saya seharusnya ke Australia namun karena menerima bapak, ibu, maka keberangkatan ke Australia, saya tunda,” ujar Fadholi saat menerima mereka di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR. 
Di ruangan itu, Fadholi memberi pemaparan mengenai tugas-tugas DPR dan MPR. Dikatakan, dirinya selain menjadi anggota MPR juga menjadi anggota DPR. “Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD,” ujarnya. 
Sebagai lembaga negara yang berbeda maka tugas DPR dan MPR pun tak sama. Di DPR disebut ada 11 komisi. Masing-masing komisi menangani masalah yang berbeda. Ia mengatakan terkait masalah nasib guru itu dibahas di Komisi X DPR.
Sedang tugas MPR disebut oleh Fadholi, selain masalah kenegaraan juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, disebut sangat penting sebab saat ini nilai-nilai luhur bangsa tergerus oleh nilai-nilai globalisasi. 
"Nilai-nilai luhur harus dipertahankan. bila di kampung halaman, satu sama yang lain saling mengenal, lain dengan kehidupan di kota besar. Satu gang saja bahkan enggak kenal,” ujar pria asal Salatiga, Jawa Tengah, itu 
Sebagai guru PPKN apa yang diajarkan, menurut Fadholi, sama dengan apa yang dilakukan oleh MPR, yakni mensosialisasikan Empat Pilar. “Bapak, ibu, mempunyai peran dalam meletakan dasar pemahaman kebangsaan,” ujarnya. 
Kedatangan mereka menurut Siti Fauziah diharapkan bisa membawa manfaat. “Kami berterima kasih atas kunjungannya,” ujarnya. Dalam kunjungan tersebut, para guru bisa menyampaikan aspirasinya. “Bisa bertanya langsung pada anggota MPR, Bapak Fadholi,” paparnya.
Senada dengan Siti Fauziah, Rharas Esthining Palupi mengatakan MPR telah menerima delegasi dari instansi pendidikan dari level PAUD hingga mahasiswa dan guru-guru serta organisasi masyarakat. Ia juga bersyukur pihak delegasi bisa menyambut kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi.
"Menerima delegasi dari masyarakat khususnya kalangan pendidikan merupakan bentuk pelayanan dari MPR,” pungkasnya.
  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Sebanyak 32 guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mendatangi gedung MPR.  
Kedatangan mereka diterima oleh anggota MPR dari Fraksi Nasdem yang juga anggota Badan Penganggaran MPR Fadholi, Kabiro Humas Siti Fauziah, Kabag Pemberitaan Hulembaga dan Layanan Informasi Rharas Esthining Palupi, dan Kepala Bagian Perpustakaan Roosiah Yuniarsiah. 
“Saya seharusnya ke Australia namun karena menerima bapak, ibu, maka keberangkatan ke Australia, saya tunda,” ujar Fadholi saat menerima mereka di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR. 
Di ruangan itu, Fadholi memberi pemaparan mengenai tugas-tugas DPR dan MPR. Dikatakan, dirinya selain menjadi anggota MPR juga menjadi anggota DPR. “Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD,” ujarnya.  
Sebagai lembaga negara yang berbeda maka tugas DPR dan MPR pun tak sama. Di DPR disebut ada 11 komisi. Masing-masing komisi menangani masalah yang berbeda. Ia mengatakan terkait masalah nasib guru itu dibahas di Komisi X DPR. 
Sedang tugas MPR disebut oleh Fadholi, selain masalah kenegaraan juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, disebut sangat penting sebab saat ini nilai-nilai luhur bangsa tergerus oleh nilai-nilai globalisasi.  
"Nilai-nilai luhur harus dipertahankan. bila di kampung halaman, satu sama yang lain saling mengenal, lain dengan kehidupan di kota besar. Satu gang saja bahkan enggak kenal,” ujar pria asal Salatiga, Jawa Tengah, itu  
Sebagai guru PPKN apa yang diajarkan, menurut Fadholi, sama dengan apa yang dilakukan oleh MPR, yakni mensosialisasikan Empat Pilar. “Bapak, ibu, mempunyai peran dalam meletakan dasar pemahaman kebangsaan,” ujarnya.  
Kedatangan mereka menurut Siti Fauziah diharapkan bisa membawa manfaat. “Kami berterima kasih atas kunjungannya,” ujarnya. Dalam kunjungan tersebut, para guru bisa menyampaikan aspirasinya. “Bisa bertanya langsung pada anggota MPR, Bapak Fadholi,” paparnya. 
Senada dengan Siti Fauziah, Rharas Esthining Palupi mengatakan MPR telah menerima delegasi dari instansi pendidikan dari level PAUD hingga mahasiswa dan guru-guru serta organisasi masyarakat. Ia juga bersyukur pihak delegasi bisa menyambut kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi. 
"Menerima delegasi dari masyarakat khususnya kalangan pendidikan merupakan bentuk pelayanan dari MPR,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)