medcom.id, Jakarta: Tim DVI Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Tangerang. Kelima jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga masing-masing hari ini.
"Hari ini Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima jenazah lagi. Jadi total sejauh ini sudah ada sembilan jenazah yang teridentifikasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Minggu 29 Oktober 2017.
Jenazah yang berhasil diidentfifikasi hari ini berasal dari kantong jenazah nomor 020/RSP/001 dengan nomor register 353. Jenazah teridentifikasi bernama Asep Angga Gunawan warga Subang, Jawa Barat. Jenazah Asep berhasil diidentifikasi melalui gigi, rekam medis, dan properti.
"Selanjutnya jenazah di kantong nomor 14/RSP/001 dengan nomor register 347 berhasil diidentifikasi sebagai Aminah binti Ambeng, warga Tangerang, Banten. Berhasil diidentifikasi melalui DNA dan medis," terang Argo.
Jenazah ketiga yang berhasil diidentifikasi berasal dari kantong nomor 21/RSP/001. Jenazah didentifikasi bernama Maryati binti Dai, warga Tangerang, Banten. Dia teridentifikasi melalui gigi dan medis.
Jenazah keempat berasal dari kantong nomor 46/RSP/001 berhasil diidentifikasi sebagai Nilawati melalui rekam medis dan properti. Nilawati juga seorang warga Tangerang, Banten.
"Terakhir, berasal dari kantong 01/RSP/001, berhasil diidentifikasi sebagai Unia, yang beralamat di Tangerang, Banten. Unia diidentifikasi melalui tes DNA dan gigi," tambah Argo.
Argo mengatakan kelima jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga korban hari ini, Minggu 29 Oktober 2017. Ia menegaskan pihak kepolisian berupaya mengidentifikasi seluruh jenazah secepat mungkin.
"Tidak ada batas waktu, tapi kami berusaha secepat mungkin agar semuanya bisa diidentifikasi," ujar Argo.
Sebelumnya pada hari Jumat lalu, polisi berhasil mengidentifikasi satu orang jenazah korban ledakan pabrik kembang api nahas itu. Lalu pada hari Sabtu kemarin polisi berhasil mengidentifikasi tiga jenazah lain.
medcom.id, Jakarta: Tim DVI Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Tangerang. Kelima jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga masing-masing hari ini.
"Hari ini Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima jenazah lagi. Jadi total sejauh ini sudah ada sembilan jenazah yang teridentifikasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Minggu 29 Oktober 2017.
Jenazah yang berhasil diidentfifikasi hari ini berasal dari kantong jenazah nomor 020/RSP/001 dengan nomor register 353. Jenazah teridentifikasi bernama Asep Angga Gunawan warga Subang, Jawa Barat. Jenazah Asep berhasil diidentifikasi melalui gigi, rekam medis, dan properti.
"Selanjutnya jenazah di kantong nomor 14/RSP/001 dengan nomor register 347 berhasil diidentifikasi sebagai Aminah binti Ambeng, warga Tangerang, Banten. Berhasil diidentifikasi melalui DNA dan medis," terang Argo.
Jenazah ketiga yang berhasil diidentifikasi berasal dari kantong nomor 21/RSP/001. Jenazah didentifikasi bernama Maryati binti Dai, warga Tangerang, Banten. Dia teridentifikasi melalui gigi dan medis.
Jenazah keempat berasal dari kantong nomor 46/RSP/001 berhasil diidentifikasi sebagai Nilawati melalui rekam medis dan properti. Nilawati juga seorang warga Tangerang, Banten.
"Terakhir, berasal dari kantong 01/RSP/001, berhasil diidentifikasi sebagai Unia, yang beralamat di Tangerang, Banten. Unia diidentifikasi melalui tes DNA dan gigi," tambah Argo.
Argo mengatakan kelima jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga korban hari ini, Minggu 29 Oktober 2017. Ia menegaskan pihak kepolisian berupaya mengidentifikasi seluruh jenazah secepat mungkin.
"Tidak ada batas waktu, tapi kami berusaha secepat mungkin agar semuanya bisa diidentifikasi," ujar Argo.
Sebelumnya pada hari Jumat lalu, polisi berhasil mengidentifikasi satu orang jenazah korban ledakan pabrik kembang api nahas itu. Lalu pada hari Sabtu kemarin polisi berhasil mengidentifikasi tiga jenazah lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
