Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksin. Vaksin dan prokes adalah duet ciamik dalam menjaga tren baik covid-19.
"Perlu diingat vaksin tidak bisa mencegah kenaikan kasus bila tidak dibarengi penerapan disiplin prokes," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Selasa, 23 November 2021.
Wiku mengajak masyarakat berkaca dari lonjakan di empat negara, yakni Austria, Belanda, Belgia, dan Jerman. Lonjakan di empat negara sama-sama disebabkan pelonggaran aktivitas masyarakat tanpa disiplin prokes.
"Pembukaan aktivitas masyarakat yang terlalu tergesa-gesa dan tidak hati-hati dapat menyebabkan lonjakan tajam," tegas dia.
Baca: 4 Negara Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Mengendurkan Prokes
Saat ini, keempat negara kembali memberlakukan pengetatan. Namun, penerapannya tidak mudah lantaran ada penolakan dari masyarakat yang sempat merasakan nikmatnya beraktivitas tanpa prokes.
"Penerapan kebijakan yang kurang tepat dapat menimbulkan resistensi perubahan kebijakan yang tiba-tiba dan tidak nyaman," kata Wiku.
Menurut Wiku, kebijakan di suatu negara perlu diselaraskan dengan negara atau wilayah yang berbatasan langsung. Pasalnya, lonjakan di satu negara dapat memengaruhi kasus di wilayah yang berdekatan.
Jakarta: Satuan Tugas
(Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tetap disiplin
protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksin. Vaksin dan prokes adalah duet ciamik dalam menjaga tren baik
covid-19.
"Perlu diingat vaksin tidak bisa mencegah kenaikan kasus bila tidak dibarengi penerapan disiplin prokes," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Selasa, 23 November 2021.
Wiku mengajak masyarakat berkaca dari lonjakan di empat negara, yakni Austria, Belanda, Belgia, dan Jerman. Lonjakan di empat negara sama-sama disebabkan pelonggaran aktivitas masyarakat tanpa disiplin prokes.
"Pembukaan aktivitas masyarakat yang terlalu tergesa-gesa dan tidak hati-hati dapat menyebabkan lonjakan tajam," tegas dia.
Baca:
4 Negara Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Mengendurkan Prokes
Saat ini, keempat negara kembali memberlakukan pengetatan. Namun, penerapannya tidak mudah lantaran ada penolakan dari masyarakat yang sempat merasakan nikmatnya beraktivitas tanpa prokes.
"Penerapan kebijakan yang kurang tepat dapat menimbulkan resistensi perubahan kebijakan yang tiba-tiba dan tidak nyaman," kata Wiku.
Menurut Wiku, kebijakan di suatu negara perlu diselaraskan dengan negara atau wilayah yang berbatasan langsung. Pasalnya, lonjakan di satu negara dapat memengaruhi kasus di wilayah yang berdekatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
