medcom.id, Jakarta: Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menjelaskan, oknum porter yang mencuri barang milik penumpang di Bandara Soekaro-Hatta, Tangerang, Banten, bekerja secara terorganisasi. Para 'tikus' bandara ini memiliki jaringan.
Dalam melancarkan aksi jahatnya, Krishna mengatakan oknum porter tersebut memiliki peran masing-masing. Ada yang bertugas menguntil barang dari tas, dan ada yang bertugas menjual barang hasil curian tersebut.
"Ada jaringannya, ada yang bagian metik, ada yang bagian nampung, ada yang bagian jual bagian ngawasin, dan sebagainya itu ada," kata Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/1/2015).
Polda Metro Jaya pun, kata dia, terus mengembangkan kasus pencurian bagasi penumpang yang dilakukan oleh oknum kuli panggul. Menurut dia, keberhasilan menangkap empat porter pekan lalu adalah buntut dari kerjasama dengan pihak maskapai.
"Polda Metro Jaya sudah melakukan, jadi pengungkapan yang dilakukan hasil kerjasama dengan maskapai, tidak boleh dibolak-balik maskapai lalai, tidak boleh. Polda Metro berkoordinasi dengan maskapai terkait maraknya 'tikus-tikus' yang mencuri bagasi penumpang, maka ini perlu dikembangkan terus dan dikembangkan," ucap dia.
Krishna mengatakan, Polda Metro Jaya sudah meminta Polres Bandara Soekaro-Hatta untuk lebih intens mengungkap kasus pencurian bagasi penumpang tersebut. Polres Bandara Soekarno-Hatta bertindak sebagai leading sector.
"Kami sampaikan ke Kasat Reskrim, itu pengungkapan tikus bandara harus diintesifkan dalam rangka kenyamanan penumpang, parkiran juga kalau ada yang malak-malak itu kenyamanan penumpang dan masalah lain di sana," beber Krishna.
medcom.id, Jakarta: Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menjelaskan, oknum porter yang mencuri barang milik penumpang di Bandara Soekaro-Hatta, Tangerang, Banten, bekerja secara terorganisasi. Para 'tikus' bandara ini memiliki jaringan.
Dalam melancarkan aksi jahatnya, Krishna mengatakan oknum porter tersebut memiliki peran masing-masing. Ada yang bertugas menguntil barang dari tas, dan ada yang bertugas menjual barang hasil curian tersebut.
"Ada jaringannya, ada yang bagian metik, ada yang bagian nampung, ada yang bagian jual bagian ngawasin, dan sebagainya itu ada," kata Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/1/2015).
Polda Metro Jaya pun, kata dia, terus mengembangkan kasus pencurian bagasi penumpang yang dilakukan oleh oknum kuli panggul. Menurut dia, keberhasilan menangkap empat porter pekan lalu adalah buntut dari kerjasama dengan pihak maskapai.
"Polda Metro Jaya sudah melakukan, jadi pengungkapan yang dilakukan hasil kerjasama dengan maskapai, tidak boleh dibolak-balik maskapai lalai, tidak boleh. Polda Metro berkoordinasi dengan maskapai terkait maraknya 'tikus-tikus' yang mencuri bagasi penumpang, maka ini perlu dikembangkan terus dan dikembangkan," ucap dia.
Krishna mengatakan, Polda Metro Jaya sudah meminta Polres Bandara Soekaro-Hatta untuk lebih intens mengungkap kasus pencurian bagasi penumpang tersebut. Polres Bandara Soekarno-Hatta bertindak sebagai
leading sector.
"Kami sampaikan ke Kasat Reskrim, itu pengungkapan tikus bandara harus diintesifkan dalam rangka kenyamanan penumpang, parkiran juga kalau ada yang malak-malak itu kenyamanan penumpang dan masalah lain di sana," beber Krishna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
