Disebut Gibran Mewah, Menu Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70 Jakarta Ada Teriyaki hingga Salad

Jakarta: Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ikut hadir dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 70, Jakarta Selatan, Rabu 9 Oktober 2024. Ia menyebut menu makan bergizi di SMAN 70 menjadi yang paling mewah. “Ini saya lihat menu hari ini termasuk yang paling mewah. Kalau minggu lalu kami lihat beberapa tempat ini saya kira yang paling lengkap, paling mewah,” kata Gibran, Rabu, 9 Oktober 2024. Sebelum benar-benar dieksekusi, Gibran ingin mendapatkan masukan dari para guru dan komite sekolah sebelum nantinya program dilakukan secara penuh. Ia juga menyebut, program ini akan terus dikaji secara mendalam untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan optimal sehingga memberikan manfaat maksimal untuk seluruh siswanya.   Dirut Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, kali ini pihaknya menyiapkan paket senilai Rp25.000 per porsi. Komposisi paket makanan terdiri dari, nasi putih, chicken teriyaki, perkedel kentang, tahu cabe garam, telur dadar, salad, pisang. Raditya menegaskan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi menu makanan dari uji coba MBG. Evaluasi juga dilakukan terhadap pelaksanaan uji coba, penyediaan paket makanan, distribusi hingga tata cara memasak yang sesuai standar kesehatan. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi masukan untuk perbaikan pelaksanaan program MBG di Jakarta. "Menu makanan MBG di tingkat SMA tentu berbeda dengan menu di tingkat SD maupun SMP. Kita akan melihat menu makanan yang cocok sesuai dengan jenjang pendidikannya. Kami ingin menu makanan yang disajikan disukai anak-anak, sehingga mereka lahap memakannya sampai habis," kata Raditya. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan SMA Negeri 70 merupakan SMA pertama di Jakarta yang mengikuti uji coba makan siang bergizi gratis. Ke depan, jajaran Pemprov DKI akan terus melakukan uji coba di sekolah-sekolah lain. “Relatif menunya anak-anak SMA suka ya. Beda dengan kemarin uji coba di SD. Kami harus menyesuaikan menu yang memang disukai oleh anak-anak SD. Kalau ini gurauan mereka kurang katanya. Tapi mungkin ke depannya mohon Mas Gibran memberikan arahan agar kami bisa memberikan yang terbaik,” ujar Heru.