medcom.id, Jakarta: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diminta mengambil alih rumah Sang Proklamator Soekarno yang saat ini dimiliki warga di Jalan Peneleh gang Andean IV nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Sebab, keberadaan rumah Soekarno mampu memastikan sejarah bahwa tempat lahir beliau di Surabaya.
Sejarawan sekaligus penulis buku ‘Soekarno’, Peter Kasenda mengatakan, rumah Soekarno di Surabaya perlu dilestarikan. Saat ini Pemerintah Kota Surabaya berencana membeli rumah yang kini ditempati oleh pihak lain.
"Tempat lahirnya Bung Karno harus dilestarikan. Rumah Bung Karno akan dibeli pemerintah kota sebagai justifikasi Sang Proklamator lahir di Surabaya dan tinggal di situ," Kata Peter dalam diskusi ‘Bung Karno Lahir Dimana? Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah’ di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2015).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sempat salah menyebut tempat lahir Soekarno saat pidato peringata Hari Pancasila, 1 Juni lalu. Sejak saat itu, sejarawan dari luar negeri banyak yang mendatangi kediaman Soekarno. "Ini menarik, karena banyak sejarawan dari Belanda dan luar negeri datang. Berarti rumah itu sangat penting, Pemerintah Kota Surabaya harus segera ambil alih,” ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diminta mengambil alih rumah Sang Proklamator Soekarno yang saat ini dimiliki warga di Jalan Peneleh gang Andean IV nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Sebab, keberadaan rumah Soekarno mampu memastikan sejarah bahwa tempat lahir beliau di Surabaya.
Sejarawan sekaligus penulis buku ‘Soekarno’, Peter Kasenda mengatakan, rumah Soekarno di Surabaya perlu dilestarikan. Saat ini Pemerintah Kota Surabaya berencana membeli rumah yang kini ditempati oleh pihak lain.
"Tempat lahirnya Bung Karno harus dilestarikan. Rumah Bung Karno akan dibeli pemerintah kota sebagai justifikasi Sang Proklamator lahir di Surabaya dan tinggal di situ," Kata Peter dalam diskusi ‘Bung Karno Lahir Dimana? Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah’ di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2015).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sempat salah menyebut tempat lahir Soekarno saat pidato peringata Hari Pancasila, 1 Juni lalu. Sejak saat itu, sejarawan dari luar negeri banyak yang mendatangi kediaman Soekarno. "Ini menarik, karena banyak sejarawan dari Belanda dan luar negeri datang. Berarti rumah itu sangat penting, Pemerintah Kota Surabaya harus segera ambil alih,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
