Jakarta: Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan 53 dokumen kependudukan milik korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Berkas tersebut untuk proses administrasi pemakaman dan lainnya.
"Kami Ditjen Dukcapil bekerja bersama tim DVI, begitu teridentifikasi kami langsung validasi dengan database kependudukan. Begitu valid, kami segera hubungi para kepala Dinas Dukcapil sesuai alamat korban," ujar Direktur Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri Handayani Ningrum dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin, 25 Januari 2021.
Handayani menyebut penerbitan berkas kependudukan akan dilakukan setelah korban dapat teridentifikasi. Proses penerbitan hanya 15 menit.
"Inilah salah satu fungsi online data pusat dan daerah, jadi cepat," tuturnya.
Baca: RS Polri Telah Identifikasi 53 Korban Srwijaya SJ-182
Ditjen Dukcapil akan menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga korban ihwal waktu penyerahan berkas kependudukan. Sebanyak delapan berkas belum diserahkan kepada keluarga korban.
"Kita menunggu apa mau keluarga korban. Ada keluarga korban yang mau diserahkan di sini bersama penyerahan jenazah, namun ada juga yang diserahkan di pemerintah daerah sesuai alamat masing-masing," jelasnya.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan 53 dokumen kependudukan milik korban
jatuhnya pesawat
Sriwijaya Air SJ-182. Berkas tersebut untuk proses administrasi pemakaman dan lainnya.
"Kami Ditjen Dukcapil bekerja bersama tim DVI, begitu teridentifikasi kami langsung validasi dengan database kependudukan. Begitu valid, kami segera hubungi para kepala Dinas Dukcapil sesuai alamat korban," ujar Direktur Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri Handayani Ningrum dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin, 25 Januari 2021.
Handayani menyebut penerbitan berkas kependudukan akan dilakukan setelah korban dapat teridentifikasi. Proses penerbitan hanya 15 menit.
"Inilah salah satu fungsi online data pusat dan daerah, jadi cepat," tuturnya.
Baca: RS Polri Telah Identifikasi 53 Korban Srwijaya SJ-182
Ditjen Dukcapil akan menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga korban ihwal waktu penyerahan berkas kependudukan. Sebanyak delapan berkas belum diserahkan kepada keluarga korban.
"Kita menunggu apa mau keluarga korban. Ada keluarga korban yang mau diserahkan di sini bersama penyerahan jenazah, namun ada juga yang diserahkan di pemerintah daerah sesuai alamat masing-masing," jelasnya.
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
