Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca (paling kanan). Dok. Istimewa
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca (paling kanan). Dok. Istimewa

Pemerataan Digitalisasi Dapat Menumbuhkan Inovasi hingga ke Pelosok Indonesia

Achmad Zulfikar Fazli • 05 April 2023 23:33
Jakarta: Pemerataan adopsi digital disebut berjalan baik di seluruh daerah, di luar provinsi baru hasil pemekaran. Hal ini berdasarkan hasil pemetaan East Ventures dalam empat tahun terakhir.
 
"Ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi infrastruktur digital Indonesia di masa depan dan akan menumbuhkan inovasi-inovasi baru ke seluruh pelosok Indonesia," ujar Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, dalam peluncuran East Ventures, Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, bersama Katadata Insight Center dan PwC Indonesia, Jakarta, Rabu, 5 April 2023.
 
Dia mengapresiasi pemerintah Indonesia karena perkembangan digital yang pesat dan mulai merata di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia menilai semua jajaran pemerintah terlibat dalam pemerataan digital ini.

Dia menyampaikan dengan infrastruktur digital yang kuat dan merata, membuat pertumbuhan inovasi baru di segala sektor yang inklusif dan berkesinambungan. "Dan, dukungan seluruh pemangku kepentingan, dari investor, founder, startup, konsumen, perusahaan swasta, hingga BUMN, kita melangkah lebih cepat dan lebih dekat dalam mencapai keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Willson.
 
EV-DCI 2023 menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. Daya saing digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Ini terlihat dengan skor EV-DCI 2023, sebesar 38,5 atau mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya, sebesar 35,2 dan dua tahun sebelumnya, yaitu 32,1.
 
Direktur Katadata Insight Center, Adek Media Roza, mengatakan peningkatan daya saing digital turut dialami sejumlah provinsi. “Perbaikan nilai median selama empat tahun berturut-turut menggambarkan peningkatan daya saing digital, khususnya pada provinsi peringkat menengah dan bawah,” ujar Adek.
 
Nilai spread atau selisih antara skor provinsi tertinggi, yakni DKI Jakarta - 76,6, dan terendah Papua Tengah - 23,3, untuk EV-DCI 2023 ialah 53,2 atau turun daripada tahun sebelumnya sebesar 48,3. Namun, peningkatan spread ini bukan disebabkan pemerataan digitalisasi yang memburuk, tetapi akibat pemekaran Provinsi Papua dan Papua Barat.
 
Laporan riset EV-DCI dilengkapi dengan hasil survei terhadap 39 perusahaan digital, analisis delapan sektor, serta perspektif dari 22 tokoh. Perspektif ini mencakup para pengambil kebijakan di pemerintah, antara lain Wakil Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Kesehatan, dan lainnya.
 
Selain itu perspektif mencakup para founder startup, seperti Presiden Traveloka, CEO KoinWorks, CEO Nusantics, dan lain sebagainya.
 
Para tokoh dan narasumber memberikan perspektif dalam menguatkan upaya peningkatan ekonomi digital menuju keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia. Para tokoh menegaskan langkah serta strategi yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
 
Baca Juga: Inklusi, Konektivitas Internet, dan Perlindungan Konsumen Masih Jauh dari Harapan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah terus mendorong pemain telekomunikasi aktif membangun infrastruktur jaringan sampai ke pelosok. Pemerintah juga terlibat dalam penyediaan jaringan tulang punggung melalui proyek Palapa Ring dan satelit multifungsi Satria. 
 
Di sisi hilir, pemerintah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk mengadakan pelatihan keterampilan teknologi digital.
 
Pemerintah juga menggelar pelatihan literasi dan pembinaan usaha agar pelaku usaha kecil dan menengah melek pemasaran digital melalui program Bangga Buatan Indonesia. Terpenting, kata dia, pemerintah ingin kebijakan yang menyangkut dengan masalah koordinasi antara pusat dan daerah yang sering tidak selaras menjadi lebih baik ke depannya.
 
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berharap pertumbuhan digital dapat dinikmati semua rakyat Indonesia. 
 
"Ekonomi digital diharapkan mempunyai ekonomi yang inklusif, agile, berkelanjutan, serta dapat memastikan bahwa rakyat Indonesia bisa memanfaatkan pertumbuhan digital tersebut. Dalam kerangka pengembangan ekonomi digital 2022-2030, tentu ini dapat berkontribusi untuk mencapai visi negara Indonesia 2045," ujar dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan