Tips Jitu Agar Tak Jadi Korban Kampanye Hitam

Jakarta: Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), fenomena black campaign alias kampanye hitam sudah menjadi hal lumrah apalagi di era media sosial seperti saat ini. Lebih parah lagi, kampanye hitam bahkan sudah menjadi konsumsi publik jauh sebelum masa kampanye.  Kampanye hitam adalah sebuah upaya untuk merusak atau mengaburkan reputasi seseorang atau calon peserta pemilu. Kampanye hitam biasanya dibalut dengan propaganda negatif.  Kampanye hitam juga bisa disebarkan lewat beragam media, baik dari media massa, media sosial, hingga pesan berantai di ponsel.  Lantas bagaimana cara jitu agar masyarakat terhindar dari kampanye hitam saat pemilu? Berikut ini 5 tips agar efektif agar tidak menjadi korban: 1. Cek reputasi media Tidak jarang selama proses pemilu, ada banyak media yang menunjukkan indikasi keberpihakan ke salah satu calon. Maka dari itu, ada baiknya kita tetap menyaring setiap berita dan informasi yang didapat dari media massa.  2. Pahami informasi/berita secara utuh Kita dituntut bijak dalam memahami berita atau informasi yang didapat. Sebisa mungkin pahami isi berita secara utuh dan jangan sepotong-potong. Hindari pula mengkonsumsi konten media sosial yang tidak lengkap. 3. Kroscek informasi dari versi oposisi Sebelum mengambil kesimpulan, ada baiknya mencari perbandingan dengan versi oposisi. Hal ini bertujuan agar informasi yang didapat tidak satu arah, sehingga kita bisa menentukan mana yang benar berdasarkan logika dan akal sehat.  4. Selalu lakukan verifikasi Menyaring informasi dan memverifikasi setiap data yang diterima menjadi keharusan. Dengan begitu, kita punya pondasi yang kuat dalam menentukan pilihan dan tidak mudah jadi korban kampanye hitam. 5. Jangan gampang menyebar informasi Seseorang mudah menjadi korban kampanye hitam saat ia dengan gampangnya menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya. Lebih parah lagi, kadang informasi yang disebarkan juga kategori hoax. Jika mendapatkan informasi berantai mengandung kampanye hitam, stop agar tidak disebar luaskan. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id