medcom.id, Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Istana Negara menyepakati empat perjanjian. Kesepakatan itu dibuat setelah perwakilan massa bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistio.
"Tadi sudah ketemu dengan perwakilan kalian. Kami sudah dialog, sudah ada kesepakatan. Ada empat poin yang disepakati," kata Eko dengan pengeras suara dari mobil komando mahasiswa di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (12/1/2017).
Perwakilan mahasiswa, Bagus, mengatakan, mahasiswa kecewa lantaran tidak dipertemukan dengan Presiden Jokowi.
Meski demikian, beberapa poin sudah terlahir dalam pertemuan tersebut.
1. Pemerintah atas nama Teten Masduki, menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia.
2. Dampak kenaikan harga BBM tidak akan berdampak kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah menjamin itu.
3. Pemerintah menjamin kenaikan listrik dilakukan untuk kepentingan rakyat dan tepat sasaran, jika tidak tepat sasaran dapat dilaporkan ke PLN dan akan mendapat subsidi.
4. Kenaikan harga pengurusan STNK atau BPKB untuk meningkatkan pelayanan kepolisian dan ada sosialisasinya seperti apa yang ingin ditingkatkan dan pemerintah menjamin itu. Jika ada pelayanan yang tidak sesuai dapat dilaporkan.
"Ini adalah janji mereka, jika dalam waktu 90 hari ditemukan pelanggaran, maka reformasi jilid 2 segera ditegakkan. Ini formalitas yang menjadi legal standing untuk reformasi jilid 2," kata Bagus.
Sementara itu dari pantauan di lokasi, hingga pukul 18.40 WIB. Sejumlah mahasiswa masih melakukan orasi meski telah diperingatkan pihak kepolisian untuk bubar.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/PNggpa7N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Istana Negara menyepakati empat perjanjian. Kesepakatan itu dibuat setelah perwakilan massa bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistio.
"Tadi sudah ketemu dengan perwakilan kalian. Kami sudah dialog, sudah ada kesepakatan. Ada empat poin yang disepakati," kata Eko dengan pengeras suara dari mobil komando mahasiswa di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (12/1/2017).
Perwakilan mahasiswa, Bagus, mengatakan, mahasiswa kecewa lantaran tidak dipertemukan dengan Presiden Jokowi.
Meski demikian, beberapa poin sudah terlahir dalam pertemuan tersebut.
1. Pemerintah atas nama Teten Masduki, menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia.
2. Dampak kenaikan harga BBM tidak akan berdampak kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah menjamin itu.
3. Pemerintah menjamin kenaikan listrik dilakukan untuk kepentingan rakyat dan tepat sasaran, jika tidak tepat sasaran dapat dilaporkan ke PLN dan akan mendapat subsidi.
4. Kenaikan harga pengurusan STNK atau BPKB untuk meningkatkan pelayanan kepolisian dan ada sosialisasinya seperti apa yang ingin ditingkatkan dan pemerintah menjamin itu. Jika ada pelayanan yang tidak sesuai dapat dilaporkan.
"Ini adalah janji mereka, jika dalam waktu 90 hari ditemukan pelanggaran, maka reformasi jilid 2 segera ditegakkan. Ini formalitas yang menjadi legal standing untuk reformasi jilid 2," kata Bagus.
Sementara itu dari pantauan di lokasi, hingga pukul 18.40 WIB. Sejumlah mahasiswa masih melakukan orasi meski telah diperingatkan pihak kepolisian untuk bubar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
