Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Ali Ramdhani menyambut baik rencana perekrutan santri dan lulusan pesantren sebagai prajurit TNI. Santri dinilai mumpuni.
"Kami mengapresiasi rencana merekrut alumni pesantren jadi TNI," kata Ali di Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021.
Ali mengatakan selama di pesantren santri tidak mendapat pendidikan kemiliteran. Namun, mendapat pendidikan mengenai kejujuran, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.
"Kedisiplinan, kejujuran, dan taat terhadap pimpinan itu adalah sesuatu hal yang diajarkan di lembaga kita, tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya," kata dia.
Ali menyebut lulusan pesantren memiliki bekal ilmu keagamaan serta pemahaman mengenai adab dan tata laku yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Dia menyebut hal-hal yang diajarkan di pesantren bermanfaat untuk profesi apa pun.
"Secara umum bahwa apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara kita untuk menghadirkan seluruh profesi di anak bangsa ini," kata Ali.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengemukakan rencana merekrut calon prajurit TNI dari kalangan santri. Sebab, mereka telah mendapat pendidikan mengenai moral maupun akhlak di pesantren.
"Diharapkan para prajurit TNI AD yang memiliki latar belakang santri dan lintas agama memiliki akhlak dan tingkah laku yang baik, sehingga mampu mengamalkan Delapan Wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit secara benar di lapangan," kata Dudung.
Baca: Wacana Rekrutmen Santri Disebut Memperkuat Citra TNI
Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (
Kemenag) M Ali Ramdhani menyambut baik rencana perekrutan
santri dan lulusan pesantren sebagai prajurit
TNI. Santri dinilai mumpuni.
"Kami mengapresiasi rencana merekrut alumni pesantren jadi TNI," kata Ali di Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021.
Ali mengatakan selama di pesantren santri tidak mendapat pendidikan kemiliteran. Namun, mendapat pendidikan mengenai kejujuran, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.
"Kedisiplinan, kejujuran, dan taat terhadap pimpinan itu adalah sesuatu hal yang diajarkan di lembaga kita, tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya," kata dia.
Ali menyebut lulusan pesantren memiliki bekal ilmu keagamaan serta pemahaman mengenai adab dan tata laku yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Dia menyebut hal-hal yang diajarkan di pesantren bermanfaat untuk profesi apa pun.
"Secara umum bahwa apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara kita untuk menghadirkan seluruh profesi di anak bangsa ini," kata Ali.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengemukakan rencana merekrut calon prajurit TNI dari kalangan santri. Sebab, mereka telah mendapat pendidikan mengenai moral maupun akhlak di pesantren.
"Diharapkan para prajurit TNI AD yang memiliki latar belakang santri dan lintas agama memiliki akhlak dan tingkah laku yang baik, sehingga mampu mengamalkan Delapan Wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit secara benar di lapangan," kata Dudung.
Baca:
Wacana Rekrutmen Santri Disebut Memperkuat Citra TNI Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
