Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama mitra sektor swasta memperingati Hari Ibu ke-97 dengan menyasar komunitas perempuan di kawasan pesisir Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kegiatan ini difokuskan pada penguatan kapasitas ekonomi nelayan perempuan dan pengupas kerang guna mendukung ketahanan pangan lokal.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menegaskan bahwa peningkatan kualitas diri perempuan di wilayah pesisir memiliki dampak langsung terhadap kualitas generasi masa depan. Menurutnya, perempuan pesisir memiliki peran ganda yang strategis, sebagai pendidik di keluarga sekaligus penopang ekonomi daerah.
"Para ibu memegang peran strategis dalam melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Semangat ini menjadi kelanjutan perjuangan untuk memastikan perempuan semakin berdaya dan sejahtera," ujar Arifah dalam sesi dialog di Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kawasan Muara Angke selama ini dikenal sebagai pusat pengolahan hasil laut, namun kesejahteraan pekerja sektor informal seperti pengupas kerang masih menjadi tantangan. Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pelatihan teknis mengenai pengolahan hasil tangkapan laut menjadi produk pangan siap santap yang lebih bernilai ekonomi.
Pemerintah berharap melalui stimulasi keterampilan seperti ini, kemandirian ekonomi perempuan di wilayah-wilayah rentan dapat meningkat secara signifikan.
Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, menyoroti pentingnya standarisasi hasil olahan laut di kawasan ini. Ia mendorong adanya pembinaan berkelanjutan agar potensi besar di Muara Angke dapat bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang lebih profesional.
"Kami berharap ada pendampingan berkelanjutan agar hasil tangkapan ini dapat berkembang menjadi fish market yang memenuhi standar, sehingga mampu menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai daerah," kata Veronica.
Acara ini diikuti 25 ibu yang tinggal di kawasan pesisir Muara Angke. Dalam pelatihan ini, Lemonilo memberikan edukasi mengenai pengolahan ikan tongkol yang dipadukan dengan produk pangan praktis.
VP of Marketing and Innovation Lemonilo Andita Rasyid mengatakan bahwa fokusnya adalah memberikan inspirasi bagi para ibu untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya mudah dibuat, tetapi juga memenuhi standar nutrisi keluarga.
"Pemahaman mengenai nutrisi sangat krusial bagi ibu rumah tangga di wilayah pesisir agar mereka mampu memaksimalkan potensi pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka," kata Andita.
VP of Legal, Compliance, and Public Policy & Government Relations Alicia Lisda Yunita mengatakan, kegiatan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menjadi pelatihan yang relevan.
"Tentu Peringatan Hari Ibu Ke-97 ini penuh makna. Berkolaborasi dengan kementerian untuk menghadirkan pelatihan yang relevan dan dapat diimplementasikan oleh para perempuan yang tinggal di wilayah pesisir Muara Angke," katanya.
Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama mitra sektor swasta memperingati Hari Ibu ke-97 dengan menyasar komunitas perempuan di kawasan pesisir Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kegiatan ini difokuskan pada penguatan kapasitas ekonomi nelayan perempuan dan pengupas kerang guna mendukung ketahanan pangan lokal.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menegaskan bahwa peningkatan kualitas diri perempuan di wilayah pesisir memiliki dampak langsung terhadap kualitas generasi masa depan. Menurutnya, perempuan pesisir memiliki peran ganda yang strategis, sebagai pendidik di keluarga sekaligus penopang ekonomi daerah.
"Para ibu memegang peran strategis dalam melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Semangat ini menjadi kelanjutan perjuangan untuk memastikan perempuan semakin berdaya dan sejahtera," ujar Arifah dalam sesi dialog di Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kawasan Muara Angke selama ini dikenal sebagai pusat pengolahan hasil laut, namun kesejahteraan pekerja sektor informal seperti pengupas kerang masih menjadi tantangan. Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pelatihan teknis mengenai pengolahan hasil tangkapan laut menjadi produk pangan siap santap yang lebih bernilai ekonomi.
Pemerintah berharap melalui stimulasi keterampilan seperti ini, kemandirian ekonomi perempuan di wilayah-wilayah rentan dapat meningkat secara signifikan.
Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, menyoroti pentingnya standarisasi hasil olahan laut di kawasan ini. Ia mendorong adanya pembinaan berkelanjutan agar potensi besar di Muara Angke dapat bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang lebih profesional.
"Kami berharap ada pendampingan berkelanjutan agar hasil tangkapan ini dapat berkembang menjadi fish market yang memenuhi standar, sehingga mampu menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai daerah," kata Veronica.
Acara ini diikuti 25 ibu yang tinggal di kawasan pesisir Muara Angke. Dalam pelatihan ini, Lemonilo memberikan edukasi mengenai pengolahan ikan tongkol yang dipadukan dengan produk pangan praktis.
VP of Marketing and Innovation Lemonilo Andita Rasyid mengatakan bahwa fokusnya adalah memberikan inspirasi bagi para ibu untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya mudah dibuat, tetapi juga memenuhi standar nutrisi keluarga.
"Pemahaman mengenai nutrisi sangat krusial bagi ibu rumah tangga di wilayah pesisir agar mereka mampu memaksimalkan potensi pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka," kata Andita.
VP of Legal, Compliance, and Public Policy & Government Relations Alicia Lisda Yunita mengatakan, kegiatan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menjadi pelatihan yang relevan.
"Tentu Peringatan Hari Ibu Ke-97 ini penuh makna. Berkolaborasi dengan kementerian untuk menghadirkan pelatihan yang relevan dan dapat diimplementasikan oleh para perempuan yang tinggal di wilayah pesisir Muara Angke," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
