Jakarta: Yayasan Bung Karno menagih janji Presiden Joko Widodo melestarikan kembali Gedung Pola, Menteng, Jakarta Pusat. Gedung tersebut masih menyimpan berbagai sejarah Proklamasi 1945.
"Kami berharap fungsi (Gedung Pola) menjadi Museum Proklamasi. Balik menjadi seperti semula," kata anggota Yayasan Bung Karno Sigit Lingga di Gedung Pola Rancangan Pembangunan Semesta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 28 Oktober 2019.
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur memberikan kepercayaan kepada Yayasan Bung Karno mengelola Gedung Pola pada 2001. Mereka diminta menghimpun arsip, riset, dan kajian terkait proklamasi.
"Jadi berangkat dari perhimpunan arsip itu, Gusdur berharap dalam lima hingga 10 tahun akan berdiri Museum Proklamasi di sini," ujar Sigit.
Kini Gedung Pola beralih fungsi menjadi Kantor Badan Keamanan Laut. Sebagian gedung masih menyimpan berbagai patung dan gambar sejarah proklamasi.
Menurut Sigit, eks rumah proklamasi itu perlu dilestarikan. Sehingga berbagai asosiasi seperti Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), dan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) sepakat melestarikan salah satu cagar budaya ini.
"Kita masih menyimpan banyak cerita banyak dokumen yang bisa kita pamerkan. Kita dalam rangka menghimpun semuanya biar sejarah setelah 17 agustus bisa diceritakan," tutupnya.
Sebelumnya, Yayasan Bung Karno pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada April 2018. Mereka membahas soal Gedung Pola yang ingin digunakan sebagai Museum Proklamasi. Presiden berjanji mengunjungi Gedung Pola.
Jakarta: Yayasan Bung Karno menagih janji Presiden Joko Widodo melestarikan kembali Gedung Pola, Menteng, Jakarta Pusat. Gedung tersebut masih menyimpan berbagai sejarah Proklamasi 1945.
"Kami berharap fungsi (Gedung Pola) menjadi Museum Proklamasi. Balik menjadi seperti semula," kata anggota Yayasan Bung Karno Sigit Lingga di Gedung Pola Rancangan Pembangunan Semesta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 28 Oktober 2019.
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur memberikan kepercayaan kepada Yayasan Bung Karno mengelola Gedung Pola pada 2001. Mereka diminta menghimpun arsip, riset, dan kajian terkait proklamasi.
"Jadi berangkat dari perhimpunan arsip itu, Gusdur berharap dalam lima hingga 10 tahun akan berdiri Museum Proklamasi di sini," ujar Sigit.
Kini Gedung Pola beralih fungsi menjadi Kantor Badan Keamanan Laut. Sebagian gedung masih menyimpan berbagai patung dan gambar sejarah proklamasi.
Menurut Sigit, eks rumah proklamasi itu perlu dilestarikan. Sehingga berbagai asosiasi seperti Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), dan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) sepakat melestarikan salah satu cagar budaya ini.
"Kita masih menyimpan banyak cerita banyak dokumen yang bisa kita pamerkan. Kita dalam rangka menghimpun semuanya biar sejarah setelah 17 agustus bisa diceritakan," tutupnya.
Sebelumnya, Yayasan Bung Karno pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada April 2018. Mereka membahas soal Gedung Pola yang ingin digunakan sebagai Museum Proklamasi. Presiden berjanji mengunjungi Gedung Pola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)
