Jakarta: Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mendeteksi kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 alias Arcturus di Indonesia. Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai penularan varian baru Covid-19 tersebut, terutama menjelang mudik Lebaran 2023.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan subvarian Omicron atau Arcturus ini lebih berpotensi menyerang kelompok rawan. Di antaranya orang dengan penyakit komorbid, orang lanjut usia (Lansia), hingga anak-anak berusia di bawah lima tahun.
“Risiko proporsional yang ada di dalam masyarakat kita adalah orang dari kondisi tubuh, ada lansia, komorbid meskipun belum lansia, atau orang yang belum mendapatkan booster,” ujar Dicky, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Sabtu, 15 April 2023.
Dicky menyebut subvarian Arcturus ini juga rentan menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Terlebih, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi, terutama untuk dosis penguat (booster).
Untuk itu, Dicky mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 subvarian Arcturus. Meskipun sudah melakukan vaksinasi, masyarakat diminta untuk tetap memproteksi diri dengan sejumlah upaya mitigasi.
“Kita jangan menurunkan level kewaspadaan dan level mitigasi. Meskipun sudah booster masih bisa terinfeksi, tetapi dia tidak bergejala,” katanya.
Dicky juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama bepergian. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari risiko terpapar virus.
“Tetap memakai masker, cuci tangan, mandi dulu setelah bepergian, dan pastikan tidak ada gejala apapun. Itu yang akan mengurangi risiko,” tuturnya.
(Arfinna Erliencani)
Jakarta: Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mendeteksi kasus
Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 alias Arcturus di Indonesia. Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai penularan varian baru Covid-19 tersebut, terutama menjelang
mudik Lebaran 2023.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan subvarian Omicron atau
Arcturus ini lebih berpotensi menyerang kelompok rawan. Di antaranya orang dengan penyakit komorbid, orang lanjut usia (Lansia), hingga anak-anak berusia di bawah lima tahun.
“Risiko proporsional yang ada di dalam masyarakat kita adalah orang dari kondisi tubuh, ada lansia, komorbid meskipun belum lansia, atau orang yang belum mendapatkan booster,” ujar Dicky, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Sabtu, 15 April 2023.
Dicky menyebut subvarian Arcturus ini juga rentan menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Terlebih, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi, terutama untuk dosis penguat (
booster).
Untuk itu, Dicky mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 subvarian Arcturus. Meskipun sudah melakukan vaksinasi, masyarakat diminta untuk tetap memproteksi diri dengan sejumlah upaya mitigasi.
“Kita jangan menurunkan level kewaspadaan dan level mitigasi. Meskipun sudah booster masih bisa terinfeksi, tetapi dia tidak bergejala,” katanya.
Dicky juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama bepergian. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari risiko terpapar virus.
“Tetap memakai masker, cuci tangan, mandi dulu setelah bepergian, dan pastikan tidak ada gejala apapun. Itu yang akan mengurangi risiko,” tuturnya.
(Arfinna Erliencani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)
